Cara Kurangi Risiko Gangguan Pendengaran dari Earphone dan Sejenisnya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 April 2022 09:09 WIB

Ilustrasi anak kecil kenakan earphone/headset. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian telah membuktikan penggunaan earphone dan sejenisnya dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Menurut World Health Organization (WHO), hampir 1,1 miliar orang dewasa muda berisiko kehilangan pendengaran yang mengubah hidup karena paparan suara keras.

Seperti yang dilansir dari healthline, WHO memperkirakan sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran, yang disebabkan terlalu lama dan berlebihan terpapar suara keras, seperti musik yang didengar melalui perangkat audio pribadi.

Tips Aman Gunakan Earphone dan Sejenisnya

Namun bukannya dilarang sama sekali, earphone atau headphone masih bisa digunakan namun dengan beberapa kesadaran untuk mencegah hal itu terjadi. Berikut beberapa di antaranya:

1. Sesuaikan besaran volume

Suara diukur dalam satuan yang dikenal sebagai desibel. Jika suaranya di bawah 60 desibel, kemungkinan kecil akan mengakibatkan kerusakan pendengaran bahkan setelah paparan yang lama.

Advertising
Advertising

Namun banyak perangkat yang meningkatkan volume tinggi yang lebih dari 85 desibel, yang dapat menjadi masalah karena banyak pendengar, terutama yang lebih muda, tidak menyadari efek merusak jangka panjang. Paparan berulang kali terhadap suara keras di atas 85 desibel dalam waktu lama dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.

Meskipun sulit untuk mengukur output desibel di perangkat, ide terbaik adalah menjaga volume pada pengaturan 50% serta mengurangi waktu mendengarkan untuk menghindari kerusakan pada telinga.

2. Lebih baik menggunakan headphone

Mungkin masih ada yang kesulitan membedakan headphone dan earphone, berikut perbedaannya seperti yang dilansir dari health.clevelandclinic.org.

Headphone membungkus telinga dan lebih baik dalam meredam kebisingan dari luar. Kualitas suara yang lebih baik memungkinkan untuk mendengarkan pada volume yang lebih rendah juga.

Earbud memungkinkan lebih banyak suara dari luar masuk ke telinga Anda, yang bisa lebih aman jika digunakan di luar ruangan, di dekat lalu lintas, atau dalam jarak dekat dengan orang lain.

Earbud memiliki ujung karet yang menutup saluran telinga. Mereka bagus untuk memblokir suara luar, tetapi bisa berbahaya bagi pejalan atau pengendara yang perlu waspada terhadap lingkungan sekitar mereka

3. Biarkan telinga beristirahat

Dilansir dari timeofindia.com, mendengarkan musik keras yang menggelegar di earphone dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada telinga. Oleh karena itu, disarankan untuk beristirahat di sela-sela untuk memberikan kelegaan pada telinga. Cobalah istirahat 5 menit setiap 30 menit atau istirahat 10 menit setiap 60 menit.

4. Ketahui tanda-tanda peringatan gangguan pendengaran

Tanda-tanda pertama yang paling umum dari gangguan pendengaran termasuk kesulitan mendengar di lingkungan yang bising dan merasa seperti sedang mendengar orang, tetapi tidak dapat memahami apa yang dikatakan.

Tinnitus atau telinga berdenging juga sering menjadi tanda awal kerusakan sistem pendengaran dan tanda peringatan untuk gangguan pendengaran. Bila merasakan ada yang salah, tentu memeriksakan telinga saat merasakan beberapa gangguan pendengaran sangat dianjurkan.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Headphone dan Sejenisnya Bisa Jadi Penyebab Gangguan Pendengaran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenali Jenis-Jenis Earphone

12 jam lalu

Mengenali Jenis-Jenis Earphone

Banyak model earphone, kabel dan nirkabel

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

4 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya