Pemerintah Gratiskan Vaksin Kanker Serviks, Bagaimana Mekanismenya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 24 April 2022 09:44 WIB

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kanker serviks kepada siswa kelas VI dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 8 Sumerta, Denpasar, Bali, Jumat 14 Agustus 2020. Vaksinasi measles rubella dan kanker serviks tersebut menyasar siswa kelas I dan kelas VI di setiap sekolah dasar se-Denpasar yang dilakukan secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 termasuk mengatur jumlah siswa yang hadir ke sekolah. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO Jakarta - Kementerian Kesehatan mewajibkan dan menggratiskan vaksin kanker serviks secara nasional. Vaksin yang dimaksud adalah vaksin human papillomavirus (HPV). HPV merupakan virus yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serius, seperti kanker serviks, kutil kelamin, serta penyakit menular seksual lainnya.

Tetapi, kebijakan vaksin HPV gratis ini hanya ditujukan bagi anak perempuan kelas 5 sampai 6 sekolah dasar. Hal itu disebabkan vaksin HPV lebih efektif apabila diberikan bagi perempuan berusia 10 hingga 13 tahun atau yang belum menstruasi serta belum melakukan hubungan seksual.

“Kalau diberikan sebelum menstruasi itu sangat efektif, terutama untuk mengurangi prevalensi dari kanker serviks. Itulah sebabnya kenapa kita kejar sekarang pemberiannya ke seluruh anak kelas 5 dan 6 SD," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Jumat, 22 April 2022.

Kendati demikian, vaksin HPV sebenarnya boleh diberikan pada perempuan usia 10 sampai 55 tahun sebagaimana disampaikan oleh Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Namun, perempuan dewasa hanya bisa melakukan vaksinasi secara mandiri untuk saat ini.

Pemberian vaksin ini sebenarnya sudah dilakukan pemerintah secara bertahap sejak 2016 di beberapa daerah. Kabar baiknya, pemberian vaksin HPV akan dilakukan serentak secara nasional pada 2023 mendatang. Sebenarnya, laki-laki juga seharusnya mendapatkan vaksin ini untuk membantu mencegah penyebaran virus HPV.

Advertising
Advertising

Perlu digarisbawahi bahwa virus HPV menular melalui hubungan seksual. Namun, bukan hanya hubungan seksual yang membuat seseorang dapat terinfeksi kanker serviks. Pola hidup tidak sehat juga berkontribusi dalam munculnya penyakit ini.

Perempuan yang merokok juga sangat rentan terinfeksi sebab zat dari tembakau diyakini dapat merusak DNA dalam sel dan menyebabkan kanker serviks. Kemudian perempuan yang telah terinfeksi HIV juga semakin rentan untuk terkena kanker serviks.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca juga: Vaksin Kanker Serviks Digratiskan, Berikut 10 Fakta Seputar Kanker Serviks

Berita terkait

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

2 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

4 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

5 hari lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

5 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

6 hari lalu

Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

Bagi wanita yang hobi mendaki atau hiking, kondisi sedang menstruasi menjadi tantangan tersendiri. Ini tips mendaki saat haid menurut ahli.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

11 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

11 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

12 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

18 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya