Gejala Awal Hepatitis Akut, Nyeri Perut sampai Diare

Reporter

Antara

Rabu, 11 Mei 2022 14:25 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis akut dan berat beberapa waktu terakhir dilaporkan dialami anak-anak di beberapa negara, termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat, dan Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab masalah kesehatan belum diketahui secara pasti karena virus umum yang menyebabkan hepatitis akut belum terdeteksi pada pasien.

Salah satu hipotesis utama WHO yakni adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak. Namun, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi COVID-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi Covid-19, masih diselidiki lebih lanjut oleh WHO.

Spesialis anak Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Annisa Rahmania Yulman, menyebutkan gejala awal hepatitis biasanya menyangkut masalah di saluran cerna, seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare. Diare ditandai frekuensi buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lebih cair daripada biasanya. Tinja bisa hanya berupa air saja atau air dengan ampas.

"Pada anak kecil (bayi di bawah usia 6 bulan) biasanya frekuensi BAB-nya cukup sering tetapi lihat perubahan konsistensinya. Mungkin awalnya ampas kemudian berubah menjadi air. Tetapi kalau rata-rata 1 tahun, biasanya kalau frekuensinya sudah lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari sudah disebut diare," ujar Annisa.

Kemudian, apabila gejala-gejala awal tidak segera mendapatkan penanganan, maka bisa memberat yang ditandai mata terlihat kuning, perubahan warna urine menjadi lebih pekat dan coklat seperti teh, hingga penurunan kesadaran. Perubahan warna tinja yang menjadi lebih pucat atau putih keabu-abuan juga termasuk gejala bila hepatitis memberat. Warna feses yang dianggap normal yakni kuning cerah, kuning kecoklatan, kuning kehijauan, kuning oranye.

Advertising
Advertising

Annisa menuturkan hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun, dan lainnya.

"Setelah sel hati rusak, nanti bisa berakibat paling berat adalah sel hati tidak bisa berfungsi lagi dan tidak kembali ke normal, yang disebut hepatitis akut berat," tuturnya.

Umumnya hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D hingga E, obat-obatan tertentu, dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati. Annisa menyarankan orang tua yang menemukan satu atau lebih gejala awal hepatitis pada anak segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan.

"Sekarang ini karena sedang ada Kejadian Luar Biasa (KLB), orang tua yang menemukan anaknya satu atau lebih gejala langsung ke faskes untuk mendapatkan penanganan lanjut karena bila sudah masuk fase lanjut kadang-kadang lebih susah diobati dan sulit kembali sehat," jelasnya.

Terkait tatalaksana, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan sesuai gejala untuk melindungi hati pasien. Kemudian, bila ditemukan ada virus spesifik maka pemberian antivirus spesifik juga bisa dilakukan.

Baca juga: Beda Hepatitis A sampai E

Berita terkait

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

7 hari lalu

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

Sebanyak 202 orang di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan terjangkit penyakit diare. Lima balita meninggal karena dehidrasi parah saat diare.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

11 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

36 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

36 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

37 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

38 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

38 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

41 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

43 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya