Oliguria, Apa Penyebab Produksi Urine Sedikit?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 31 Mei 2022 05:21 WIB

Ilustrasi tes urine. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi urine sedikit atau oliguria biasanya akibat dehidrasi, penyumbatan, atau obat-obatan. Mengutip Cleveland Clinic, oliguria memungkinkan dialami seseorang yang memiliki riwayat penyakit cedera ginjal.

Merujuk Verywell Health, kondisi ini menimbulkan gejala jarang buang air kecil atau hanya sedikit dibandingkan kondisi biasa. Gejala lainnya, urine berwarna agak gelap dari biasanya, misalnya kuning pekat.

Apa itu oliguria?

Mengutip Health Engine, oliguria terjadi akibat dehidrasi karena muntah, diare atau demam, kekurangan asupan cairan, obstruksi saluran kemih total (seperti pembesaran prostat). Kondisi lainnya juga dipengaruhi infeksi berat yang menyebabkan peradangan atau kerusakan ginjal, obat-obatan yang mempengaruhi ginjal.

Sebagian besar kondisi oliguria bisa diatasi, atau setidaknya menjalani upaya pemulihan. Adapun cara salah satunya menggunakan kateter yang ditempatkan di kandung kemih untuk meredakan obstruksi dan membantu pengukuran pelepasan urine.

Kondisi ini bisa menandakan masalah kesehatan serius jika disertai muntah, diare, demam, pusing atau denyut nadi cepat. Jika kondisinya demikian, maka penting untuk berkonsultasi dengan ahli medis untuk pemeriksaan dan penanganan dini.

Warna urine

Advertising
Advertising

Warna urine bisa menjadi petunjuk kondisi kesehatan. Warna urine bisa berubah-ubah dipengaruhi asupan makanan atau minuman, obat-obatan, maupun gejala gangguan kesehatan.

Urine jernih menunjukkan seseorang minum air melebihi jumlah rekomendasi harian. Mengutip Healthline, meski tubuh menerima asupan cairan, minum terlalu banyak berakibat mengambil elektrolit dalam tubuh. Tapi, jika urine tetap jernih, walaupun tak mengonsumsi banyak air, itu menandakan gejala masalah hati seperti sirosis dan hepatitis virus.

Urine berwarna oranye atau jingga diakibatkan tubuh dehidrasi, penyakit kuning, dan konsumsi obat-obatan seperti phenazopyridine (pyridium), obat antiinflamasi sulfasalazine (azulfidine), dan obat kemoterapi. Sedangkan, jika urine oranye dan feses berwarna terang bisa menjadi gejala gangguan di saluran empedu.

Urine berwarna merah atau merah muda bisa dipengaruhi konsumsi buah-buahan pigmen merah muda atau magenta alami, seperti bit dan bluberi. Tapi, urine merah atau merah muda juga disebabkan berbagai kondisi medis, termasuk pembesaran prostat, batu ginjal, tumor di kandung kemih dan ginjal, juga efek obat-obatan tertentu.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 5 Warna Urine Berlainan, Apa Penyebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

3 hari lalu

Berisiko Sakit, Jemaah Haji Jangan Menahan Kencing selama di Pesawat

Banyak kasus jemaah haji jatuh sakit begitu sampai di Arab Saudi karena menahan kencing saat dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

3 hari lalu

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

Pakar diet menjelaskan semua manfaat air kelapa yang penting bagi kesehatan. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

3 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

4 hari lalu

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

Popok bayi merupakan starter pack penting untuk bayi yang mempengaruhi kenyamanannya dalam bergerak, beraktivitas, hingga saat tidur lelap.

Baca Selengkapnya

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

5 hari lalu

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

Jemaah haji disarankan buang air kecil minimal setiap jam sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Semakin sering kencing lebih bagus.

Baca Selengkapnya

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

6 hari lalu

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Seorang pria penerima transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal setelah dua bulan operasi pencangkokan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diimbau Tak Sering Keluar Tenda saat Wukuf

8 hari lalu

Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diimbau Tak Sering Keluar Tenda saat Wukuf

Demi mengurangi kemungkinan terpapar sinar matahari dan risiko dehidrasi, jemaah haji diimbau tidak sering keluar tenda saat wukuf.

Baca Selengkapnya

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

8 hari lalu

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

Heat stroke' yang dapat berujung kematian tidak serta merta terjadi. Kenali 9 gejala heat stroke di musim kemarau

Baca Selengkapnya

Banyak Aktivitas di Dalam Ruangan, Tetap Cukupi Minum Air Putih

10 hari lalu

Banyak Aktivitas di Dalam Ruangan, Tetap Cukupi Minum Air Putih

Dokter menekankan perlunya tetap minum air putih meski beraktivitas di dalam ruangan karena tubuh selalu mengeluarkan cairan.

Baca Selengkapnya

Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

11 hari lalu

Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Duduk terlalu lama bisa jadi salah satu penyebab batu ginjal karena orang jadi malas buang air kecil sehingga jarang minum.

Baca Selengkapnya