Kiat Usir Stres dan Kecemasan Akibat Kembali Bekerja di Kantor

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 5 Juni 2022 21:27 WIB

Ilustrasi orang bekerja di kantor. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perusahaan menerapkan kembali bekerja di kantor (WFO) seiring menurunnya kasus Covid-19. Hal ini bisa memicu kecemasan dan stres bagi yang sudah lebih dari dua tahun bekerja dari rumah (WFH).

Menurut penelitian oleh McKinsey, satu dari tiga karyawan mengatakan kembali bekerja memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, membuat cemas, dan depresi. Kecemasan sosial mungkin menjadi alasan utama banyak orang gugup untuk kembali ke kantor, kata Naomi Torres-Mackie, psikolog klinis di Lenox Hill Hospital dan kepala penelitian di Mental Health Coalition.

“Berhubungan melalui Zoom sangat berbeda dari terhubung secara langsung, dan dua tahun setelah pandemi kita semua agak berkarat dalam hal keterampilan sosial,” katanya, dilansir dari Healthline.

Kecemasan COVID-19 yang berkepanjangan dan takut sakit juga menjadi penyebab. “Dengan pedoman dan situasi yang berubah setiap hari, mungkin sulit untuk merasa aman pandemi cukup stabil sehingga aman untuk kembali bekerja secara langsung,” kata Torres-Mackie.

Perubahan itu sendiri tidak pernah mudah. Misalnya, sebelum pandemi kebanyakan orang terbiasa meninggalkan rumah dan pergi ke tempat kerja. Namun, pandemi memaksa banyak pekerja untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan jarak jauh dan sekarang kembali ke kantor harus melakukan penyesuaian lain. Selain itu, kembali ke lingkungan kerja yang negatif dapat memicu stres, kata Natasha Bowman, pendiri Bowman Foundation for Workplace Equity and Mental Wellness.

Advertising
Advertising

"Saat bekerja dari rumah, banyak yang menganggap tempat aman bebas dari politik kantor, agresi mikro, budaya kerja beracun, dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan," kata Bowman.

Jika kembali ke kantor membuat stres, simak tips dari pakar kesehatan berikut untuk membantu meringankan WFO.

Terima kecemasan
Karena kecemasan cenderung menjadi lebih buruk ketika menolaknya atau menilai diri sendiri karena memilikinya, Torres-Mackie mengatakan menerima perasaan dapat membantu memprosesnya. Natalie Christine Dattilo, psikolog kesehatan klinis, mengatakan yang terbaik adalah menahan keinginan untuk menganggap ada sesuatu yang salah jika merasa cemas, khawatir, atau gugup.

Fokus pada pekerjaan di kantor
Jika diberi pilihan tentang durasi waktu bekerja di kantor, pertimbangkan untuk memulai dengan beberapa hari dalam seminggu dan tambahkan lebih banyak hari setelah Anda sudah mulai menyesuaikan diri.

Buat rutinitas harian
Saat kembali ke kantor, cobalah untuk konsisten. Misalnya, putuskan hari dan jam berapa akan berada di kantor dan rencanakan pekerjaan di sekitar itu. Memiliki rutinitas yang teratur dapat membantu mengurangi stres dan membuat transisi kembali ke kantor lebih mudah.

Buat daftar tugas
Luangkan waktu ketika bangun di pagi hari atau sebelum tidur untuk membuat daftar tugas dan tenggat waktu yang harus dilakukan. Ini kan membantu mengurangi perasaan stres dan kewalahan selama periode penyesuaian ini, juga akan membantu memprioritaskan waktu dan upaya saat mengkalibrasi ulang.

Beri diri waktu untuk menyesuaikan kembali
Merasa nyaman dengan hal-hal yang sudah lama tidak dilakukan, seperti menghadapi perjalanan panjang, lalu lintas, gangguan di kantor, rekan kerja yang cerewet, atau berada di dekat orang lain, mungkin butuh waktu. Anda mungkin harus berulang kali meyakinkan sistem deteksi ancaman otak bahwa itu aman dan baik-baik saja dan mulai belajar untuk menanggapi serangkaian keadaan baru.

Latih aktivitas penghilang stres
Saat menyesuaikan diri di kantor, lakukan penjadwalan aktivitas yang disukai dan menghilangkan stres di awal dan akhir hari kerja . Ini berarti Anda akan memiliki kesempatan untuk menerima stres antisipatif di pagi hari sebelum bekerja dan stres sisa yang dibawa pulang setelah bekerja,” jelasnya.

Istirahatlah sepanjang hari
Langkah ini untuk mengistirahatkan pikiran, bangun dan bergerak. Memanfaatkan beberapa menit dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus.

Tetapkan batas
Jika kembali bekerja membuat stres karena perilaku yang tidak dapat diterima oleh rekan kerja atau atasan, beri tahu perilaku mereka tidak dapat diterima. Jika orang itu adalah manajer, maka laporkan ke bagian sumber daya manusia. Terapkan toleransi nol untuk pelanggaran di tempat kerja dari siapa pun.

Cari bantuan profesional
Jika merasa gelisah, tidak sabar, atau panik di sekitar rekan kerja, Dattilo mengatakan perasaan itu kemungkinan akan hilang seiring waktu. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga dapat membantu. Tetapi, jika kecemasan berlanjut atau memburuk, jangan ragu untuk mencari dukungan atau berbicara dengan dokter untuk membantu mengurangi efek kecemasan termasuk olahraga teratur, tidur alami, koneksi sosial, praktik bersyukur, tertawa atau bermain, dan meditasi untuk relaksasi atau fokus.

Kelola stres
Meskipun kembali ke kantor dapat menimbulkan perasaan stres dan cemas, menerapkan strategi penyesuaian dapat membantu memudahkan transisi. Ketika situasi memanas dengan varian COVID-19 berikut, stres untuk kembali ke kantor hanya akan meningkat. Mulailah memikirkan cara untuk mengatasi kecemasan tentang hal itu sedini mungkin. Jika bisa mengatasi perasaan, Anda akan lebih mampu mengelolanya ketika benar-benar berada dalam situasi yang memicu kecemasan.

Baca juga: Terpaksa Kerja di Kantor, Lakukan Hal Ini buat Cegah Virus Corona

Berita terkait

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

1 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

7 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

11 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

12 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

12 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

14 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

14 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

14 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

15 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

17 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya