Saran Dokter Paru buat yang Ingin Berhenti Merokok

Reporter

Antara

Selasa, 14 Juni 2022 19:13 WIB

Foto ilustrasi. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (Seatca) berjudul The Tobacco Control Atlas pada 2019, jumlah perokok di Indonesia sebanyak 65,19 juta orang, yang menempatkan sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara. Spesialis paru dari Siloam Hospital Dhirga Surya Kota Medan, dr. Rudy Irawan Sp P(K), mengatakan perlu menciptakan lingkungan yang sehat untuk berhenti merokok.

“Bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok perlu menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dengan memulainya dari niat dan berkonsultasi dengan dokter,” ujar Rudy.

Selain itu, harus bisa menghindari stres, berolahraga rutin, dan pola makan serta pola istirahat yang baik bagi tubuh sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Dia menambahkan dalam asap rokok, zat yang paling berbahaya adalah TAR, yang dihasilkan dari proses pembakaran zat kimia dan partikel padat yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar.

Ada lebih dari 7.000 macam senyawa kimia dalam TAR. Sebagian di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Setidaknya ada 250 zat di dalam batang rokok yang berbahaya dan 69 jenis di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah perokok di atas 15 tahun sebanyak 33,8 persen. Dari jumlah tersebut 62,9 persen merupakan perokok laki-laki dan 4,8 persen perokok perempuan.

Advertising
Advertising

"Dari data tersebut dan dampak merokok aktif sama bahayanya dengan yang terpapar atau disebut perokok pasif. Ditemukan risiko terpapar penyakit atau gangguan kesehatan bagi perokok aktif maupun pasif adalah sama, satu banding satu,” jelasnya.

Gangguan kesehatan yang sangat mungkin timbul bagi perokok aktif dan pasif adalah gangguan pernapasan, kanker paru, penyakit jantung kronis, stroke karena penyempitan pembuluh darah otak, dan lain sebagainya. Dia menjelaskan perokok aktif pada hakikatnya mengisap dua jenis zat utama, yaitu asap pembakaran dari tar dan nikotin. Keduanya berbahaya dan asap sampingan yang paling berbahaya karena selain bisa terhirup manusia juga dapat menempel di mana saja.

Dampak positif merokok hanya 0,000001 persen, yaitu timbulnya efek relaksasi atau perasaan tenang yang semu pada saat mengisapnya. Namun, pada dasarnya hal tersebut merupakan pemenuhan kecanduan nikotin yang sudah ada dan terus mengirimkan sinyal terpenuhi dalam tubuh perokok.

Dia menjelaskan perlu pendekatan holistik untuk mengatasi masalah rokok dengan melibatkan aspek tradisi dan budaya. Upaya mengatasi permasalahan merokok harus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, mulai dari pemerintah, masyarakat, praktisi kesehatan, akademisi, pelaku industri, dan perokok.

Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Momen Pas Berhenti Merokok

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

6 jam lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

18 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

19 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

21 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

24 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

25 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

26 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

28 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

31 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya