Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Waspadai Juga Penyakit Menular Lain

Reporter

Antara

Selasa, 21 Juni 2022 20:55 WIB

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia meminta semua pihak mewaspadai kenaikan kasus COVID-19 dan penyakit menular lain yang terjadi selama beberapa pekan terakhir di Indonesia. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat hingga akhir Juli 2022.

“Kami meminta kerjasama semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja namun semua pihak secara bersamaan,” ujar Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi.

Berdasarkan catatan IDI, peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian penambahan 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus pada tengah pekan. Subvarian BA.4 dan BA.5 disebut Imenjadi varian of concern yang dikuatirkan saat ini karena mudah menular.

"Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada tetapi penularannya terkendali, jadi endemik bukan berarti kondisi yang bebas penyakit," ujar Adib.

Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan lepas masker di tempat umum serta meminta pemerintah dan masyarakat untuk menggiatkan kembali vaksinasi booster untuk COVID-19. Masyarakat juga diminta untuk tetap melakukan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer.

Advertising
Advertising

“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk waspada akan penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini, seperti demam berdarah dengue, cacar monyet, hepatitis akut, serta sejumlah penyakit lain yang berpotensi timbul,” jelas Agus.

Agus mengingatkan meski kasus cacar monyet masih belum ditemukan di Indonesia, dia meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan supaya penyakit tersebut tidak menjadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Selain itu, Dr. Eka Mulyana, SpOT(K), dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI juga meminta tenaga kesehatan, baik dokter umum maupun dokter spesialis, untuk tetap mewaspadai kasus COVID-19 dan juga penyakit menular lain.

“Setelah Maret 2022, belum tercatat dokter meninggal karena COVID-19. Meski demikian, kami mengimbau rekan sejawat dokter dan dokter spesialis tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan mengenakan APD lengkap saat penanganan kasus COVID-19,” kata Eka.

Berdasarkan data yang dihimpun Tim Mitigasi IDI, jumlah tenaga kesehatan yang wafat hingga Maret 2022 adalah 752 dokter umum dan dokter spesialis akibat COVID-19. Data tersebut tersebar di 29 provinsi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, IDI Minta Tes PCR Kembali Diberlakukan

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

8 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya