3 Kondisi Ini Apakah Butuh Menggunakan Selimut Pemberat?

Sabtu, 25 Juni 2022 10:15 WIB

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

TEMPO.CO, Jakarta - Produk selimut pemberat atau wighted blanket. Selimut itu dirancang untuk mengatasi masalah tidur, seperti stres dan cemas. Mengutip Healthline, selimut pemberat atau wighted blanket bermanfaat untuk terapeutik.

Ada dua tipe selimut pemberat, yaitu rajutan dan gaya. Selimut pemberat rajutan ditenun menggunakan benang padat. Adapun gaya selimut pemberat menambah bobot menggunakan manik-manik plastik, bantalan bola, atau atau bahan pengisi berat lainnya.

Selimut pemberat berrmanfaat terapeutik untuk gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan pemusatan perhatian hiperaktif (ADHD). Verywell Health merujuk riset yang terhadap 37 orang dewasa, dan 48 anak-anak dan remaja dengan ADHD dan gangguan spektrum autisme. Mereka menggunakan selimut pemberat di beberapa bagian selama rentang empat tahun, walaupun caranya berbeda.

Adapun 78 persen menggunakan untuk tidur saat malam hari. Sedangkan 24 persen menggunakannya di siang saat bersantai sambil membaca, menonton televisi. Dari 85 peserta, sekitar 59 persen mengatakan, selimut pemberat membantu mereka untuk tidur. Sedangkan 45,8 persen menjelaskan, menggunakan selimut agaknya membantu dalam rutinitas sehari-hari.

Siapa yang cocok menggunakan selimut pemberat?

1. Gangguan kecemasan

Advertising
Advertising

Mengutip Sleep Foundation, gangguan kecemasan dan depresi mempengaruhi tidur secara buruk. Efek menenangkan dari selimut pemberat membantu meningkatkan kualitas tidur. Selimut pemberat salah satu strategi terapi meredakan insomnia dan kecemasan yang terkait kelebihan sensorik.

2. Gangguan spektrum autisme

Orang dengan gangguan spektrum autisme mengalami kesulitan mengatasi input sensorik yang meliputi suara, cahaya, dan gerakan. Selimut pemberat membantu orang dengan gangguan spektrum autisme berfokus tekanan selimut daripada rangsangan sensorik lain dari lingkungan mereka. Penggunaan selimut pemberat mengaktifkan indra peraba. Tekanan ini memberi kenyamanan dan memungkinkan untuk bersantai.

3. ADHD

Mengutip Verywell Health, anak yang ADHD mengalami sulit tidur dan terbangun beberapa kali sepanjang malam. Ada beberapa laporan, selimut pemberat berguna membantu beberapa anak dengan ADHD yang mengalami kesulitan tidur.

Adapun bukti terbatas dari penelitian, tapi para ilmuwan belajar lebih banyak. Laporan riset pada 2021, berdasarkan wawancara dengan 24 orang tua dari anak-anak yang menggunakan selimut pemberat selama 16 pekan menemukan hasil bermanfaat. Manfaat selimut pemberat membuat tidur lebih nyenyak. Berkurang kecemasan dan peningkatan relaksasi. Kondisi itu berdampak dalam aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah dan di rumah. Para peneliti masih terus meriset manfaat selimut pemberat itu.

Baca: Selimut Pemberat, Apakah Bermanfaat untuk Mengatasi Gangguan Tidur?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

11 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

13 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

15 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

19 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

20 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

21 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

21 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya