4 Jenis Rasa Berbuat Salah Orang yang Mengalami Guilt Complex

Selasa, 5 Juli 2022 19:18 WIB

Ilustrasi pria pemalu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang mengalami guilt complex selalu membayangkan atau merasakan dirinya terus-menerus berbuat salah. Seseorang yang meyakini dirinya selalu melakukan kesalahan besar sampai merasa cemas dan malu menandakan kondisi guilt complex. Padahal anggapan itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.

Mengutip Verywell Mind, orang dengan guilt complex menunjukkan gejala antara lain kecemasan, menangis, insomnia, ketegangan otot. Ada rasa penyesalan berlebihan termasuk pula depresi, obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Rasa bersalah yang dialami rentan berujung kehilangan minat, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan memencilkan diri dari lingkungan sosial. Rasa bersalah yang dirasakan orang guilt complex bisa berkembang.

Berbagai jenis rasa bersalah guilt complex

1. Rasa bersalah alami

Mengutip Psychology Today, rasa bersalah biasanya timbul secara alamiah ketika mendapati diri berbuat kesalahan terhadap orang lain, seperti menyebabkan sakit fisik atau psikologis. Rasa bersalah alamiah diatasi secara menyampaikan maaf dan mengganti kerugian. Tapi, bila rasa bersalah alamiah tidak ditangani secara yang memungkinkan, ini rentan mengendap dalam diri. Itu bisa mengendap dalam waktu yang cukup lama dan menganggu hidup orang yang mengalaminya.

2. Rasa bersalah maladaptif

Terkadang orang bisa merasa bersalah atas berbagai hal di luar kendali. Misalnya, orang mungkin merasa bersalah, karena tak mengambil tindakan untuk mencegah sesuatu yang tidak bisa diduga. Meskipun itu sebenarnya bukan tanggung jawabnya, orang dengan rasa bersalah maladiktif bisa merasakan penyesalan mendalam dan malu.

3. Pikiran bersalah

Setiap orang bisa muncul pikiran negatif atau tak pantas mengenai suatu hal. Mengutip Better Help, kondisi itu membuat orang yang guilt complex merasa takut orang lain mengetahui pikiran negatif yang pernah dipikirkan. Alasan itu membuatnya terus merasa takut dan menyesal memiliki pikiran yang tidak pantas.

4. Rasa bersalah eksistensial

Merujuk Verywell Mind, jenis rasa bersalah ini cenderung rumit dan sering berpusat atas ketakadilan. Misalnya, seseorang yang berpergian dengan temannya mengalami kecelakaan. Orang itu selamat, tapi temannya meninggal. Orang yang selamat ini menyesal mendalam sambil mempertanyakan mengapa dirinya selamat, tapi temannya tidak.

Baca: Guilt Complex, Mengapa Orang BIsa Terus-menerus Merasa Bersalah?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

7 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

12 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

13 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

19 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

21 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

25 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya