3 Faktor yang Rentan Menyebabkan Gangguan Pola Makan Berlebihan atau Binge Eating Disorder

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 13 Juli 2022 05:10 WIB

ilustrasi makanan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Binge eating disorder (BED) ditandai gejala gangguan pola makan. Kondisi itu ketakmampuan seseorang mengontrol keinginan mengonsumsi makanan jumlah besar. Mengutip Eating Disorder Hope, diperkirakan sekitar 1 persen hingga 5 persen populasi di seluruh dunia mengalami gangguan makan ini. Merujuk American Psychological Association, gangguan makan ini juga kerap dibarengi munculnya perasaan bersalah, malu saat makan berlebihan.

Istilah BED pertama kali disebut dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi kedua pada 1987. Penelitian tentang gangguan pola makan ini, kemudian berkembang. Adapun dalam DSM edisi kelima tahun 2013 mengategorikan BED sebagai salah satu masalah kesehatan mental.

Penyebab binge eating disorder

Mengutip Healthline, BED biasanya dimulai pada ujung masa remaja atau mula usia dewasa. Orang yang mengalami gangguan pola makan ini menganggap, mengonsumsi makanan dalam porsi besar bisa menenangkan perasaan emosional untuk sesaat termasuk meredakan emosi, stres, depresi. Tapi kemudian, perasaan itu berubah menjadi penyesalan dan membenci diri sendiri.

Jika tak lekas ditangani, BED bisa berakibat obesitas, diabtes, dan penyakit jantung. BED biasanya diobati dengan psikoterapi, konseling nutrisi, dan obat-obatan. Strategi pengendalian gaya hidup pun penting untuk mencegah kondisi BED. Mengutip Help Guide, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebab BED.

  1. Faktor biologis

Kelainan biologis bisa saja menyebabkan BED. Misalnya, hipotalamus (bagian otak yang mengontrol nafsu makan) yang tidak mengirimkan pesan tentang rasa lapar dan kenyang. Para peneliti juga menemukan mutasi genetik yang agaknya menyebabkan kecanduan makanan. Adapun bukti kadar serotonin kimia otak yang rendah memaksa kebiasaan makan.

  1. Faktor psikologis
Advertising
Advertising

Ketakpuasan terhadap kondisi tubuh, kepercayaan diri rendah, dan kesulitan mengatasi perasaan juga rentan menyebabkan BED. Banyak orang dengan gangguan makan berlebihan juga memiliki riwayat diet. Ketakmampuan menjaga rutinitas diet mendorong keinginan untuk makan berlebihan, terutama jika seseorang memiliki tingkat percaya diri rendah dan gejala depresi.

  1. Faktor risiko lingkungan sosial

Pengalaman traumatis seperti riwayat pelecehan fisik, seksual, atau pengabaian emosional juga rentan meningkatkan risiko makan berlebihan. Tekanan sosial untuk menjadi kurus yang biasanya dipengaruhi media memicu meningkatkan pola makan secara emosional. Lingkungan sosial yang kurang mendukung, misalnya terlalu banyaj kontrol dan konflik juga bisa saja mempengaruhi orang mengalami BED.

Baca: Binge Eating Disorder, Bagaimana Gejala dan Kiat Mengatasinya?


Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

23 jam lalu

Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi diabetes dibandingkan dengan perempuan

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

1 hari lalu

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.

Baca Selengkapnya

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

2 hari lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

4 hari lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

5 hari lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

5 hari lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

6 hari lalu

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

Fokus pada pola makan yang baik dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi bisa membantu meringankan gejala menopause.

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

6 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya