Gejala Kanker Lambung Juga Bisa Terlihat di Wajah, Seperti Apa?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 18 Juli 2022 14:53 WIB

Ilustrasi sakit perut. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker lambung disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan terbentuk di lapisan dalam perut. Karena tanda-tandanya bisa sangat samar dan tidak jelas, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan rujukan dari dokter umum.

Kanker lambung atau perut, yang jarang menimbulkan tanda-tanda peringatan pada tahap awal, kini disebut bisa menunjukkan gejala dan tanda di wajah penderita. Salah satunya pada kulit, dikaitkan sebagai tahap awal penyakit. Sedangkan tanda-tanda pertama kanker lambung lain cenderung termasuk nafsu makan yang buruk, penurunan berat badan, sakit perut, ketidaknyamanan di perut, dan merasa kenyang meski makan sedikit.

Sementara, gejala kanker lambung pada kulit bisa menyebabkan ruam pada wajah, yang dikenal sebagai Papuloeritroderma. Sebuah laporan yang diterbitkan dalam penelitian Chinese Journal of Cancer menyatakan manifestasi khasnya adalah papula kemerahan yang menyebar, infiltrasi, pembengkakan dan deskuamasi di hampir seluruh tubuh, terutama di wajah dan lipatan.

"Selain kulit, mungkin juga menyerang lendir, pelengkap kulit, kelenjar getah bening," tulis laporan itu, dilansir dari Express.

Beberapa kanker lain telah ditemukan berhubungan dengan PEO, menurut sebuah laporan di National Library of Medicine. Ini termasuk kanker lambung, usus besar, prostat, dan leukemia limfositik. Keganasan yang paling sering dikaitkan dengan PEO adalah kanker lambung, mungkin karena kanker ini adalah keganasan paling umum di Jepang. Hal ini ditandai dengan susunan papula padat berbentuk pahatan pada dinding perut.

Advertising
Advertising

Cara mencegah
Harvard Health menjelaskan kanker perut atau kanker lambung adalah pertumbuhan sel-sel atonal yang tidak terkendali dan membentuk lapisan dalam lambung.

Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala sampai stadium lanjut. Biasanya, pada saat kanker perut didiagnosis, prognosisnya buruk. Mayoritas orang yang didiagnosis cenderung berusia di atas 60 tahun karena penyakit ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun. Faktor risiko untuk kondisi ini termasuk pola makan tinggi makanan yang diasap, diasinkan, atau diasamkan, riwayat iritasi perut yang persisten, operasi perut sebelumnya, atau kecenderungan genetik terhadap penyakit ini.

"Makan banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker perut," kata Harvard Health.

Membatasi asupan alkohol dan menghindari produk tomat sama pentingnya untuk pencegahan semua kanker. Stanford Healthcare menambahkan menghindari acar serta daging dan ikan asin mungkin membantu. Selain itu, perbanyak makan buah dan sayuran segar dan banyak makanan gandum, seperti roti gandum, sereal, pasta, dan nasi. Latihan fisik juga bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker, bahkan jika itu tidak menyebabkan penurunan berat badan.

Baca juga: Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Penanganan Kanker Lambung

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

9 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

7 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya