Mengenal Herpes Zoster, 3 Risiko Seseorang Kena Cacar Ular

Sabtu, 6 Agustus 2022 07:30 WIB

Cacar ular. Penyakitkelamin.info

TEMPO.CO, Jakarta - Herpes zoster atau cacar ular adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya ruam dan bintil berisi air disertai nyeri pada salah satu sisi tubuh. Ruam ini lama-kelamaan akan berubah menjadi merah, lepuh, dan berisi cairan. Biasanya, ruam ini mengering dan mengeras dalam waktu 7 sampai 10 hari.

Penyakit herpes ini berasal dari virus varicella zoster. Virus herpes ini juga menjadi penyebab terjadinya cacar air. Biasanya, herpes zoster hanya terjadi satu kali. Namun sebagian kecil kasus yang jarang terjadi, orang dapat mengalami kekambuhan terkena herpes zoster.

Melansir dari WebMd, biasanya seseorang yang terjangkit herpes zoster berawal dari terserangnya cacar air. Sebab, kedua virus antara cacar air dan cacar ular ini sama. Virus tersebut tidak mati, tetapi hanya menjadi tidak aktif. Kemudian, virus pindah ke saraf bagian sumsum tulang belakang dan otak untuk menetap selama bertahun-tahun. Pada fase ini, virus tidak menimbulkan gejala apa pun.

Kendati demikian, pada kondisi tertentu, virus yang menetap dalam sel saraf bisa aktif kembali. Virus yang aktif akan memengaruhi sel saraf di kulit sehingga menimbulkan gejala ruam herpes zoster di kulit penderitanya.

Risiko Terkena Herpes Zoster atau Cacar Ular

Diketahui terdapat beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami herpes zoster, yakni:

Advertising
Advertising

1. Usia 50 tahun ke atas

Seiring pertambahan usia, daya tahan tubuh semakin melemah sehingga risiko terkena herpes zoster akan semakin tinggi.

2. Stres

Stres fisik ataupun emosional dapat membuat tubuh melepaskan senyawa kimia yang bisa mengganggu daya tahan tubuh.

3. Daya tubuh yang lemah

Kondisi ini dapat terjadi karena AIDS, kanker, operasi transplantasi organ, atau konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

Penelitian terkini juga telah menemukan bahwa kasus herpes zoster terjadi pada beberapa orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Herpes zoster atau cacar ular juga bisa dikenali dari gejala yang dialami oleh seseorang sehingga bisa cepat ditangani. Mengutip clevelandclinic, berikut gejala-gejala utama dari herpes zoster.

  1. Pembesaran kelenjar getah bening,
  2. Demam, menggigil, dan sakit kepala,
  3. Gatal-gatal,
  4. Muncul bintik-bintik di kulit dan kemerahan di area tersebut,
  5. Nyeri seperti tertusuk,
  6. Terasa seperti kesemutan atau terbakar di dalam atau di bawah kulit, dan
  7. Sakit perut.

Selain itu, herpes zoster juga dapat terjadi di area sekitar mata yang dinamakan dengan herpes zoster ophthalmicus. Ruam lepuh yang timbul akibat herpes zoster tipe ini muncul di kelopak mata, dahi, dan terkadang area sekitar hidung. Gejala yang muncul dapat meliputi:

  1. Mata terasa terbakar dan nyeri berdenyut,
  2. Mata merah dan meradang,
  3. Kelopak mata membengkak, dan
  4. Penglihatan kabur.

Segeralah hubungi dokter, jika seseorang memiliki tanda-tanda di atas. Tidak ada obat untuk herpes zoster atau cacar ular, tetapi pengobatan yang diusungkan dapat mengurangi kemungkinan komplikasi, termasuk rasa sakit yang berlangsung setelah ruam hilang. Pengobatan tersebut disebut neuralgia postherpetic.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Demi Kesehatan Janin, Ibu Hamil Wajib Waspada Virus Herpes

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

10 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

20 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

33 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya