Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Dilarang Dikonsumsi saat Demam

Kamis, 11 Agustus 2022 20:18 WIB

Ilustrasi air kelapa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Virus dan bakteri merupakan kuman kecil yang dapat masuk ke dalam tubuh. Ketika benda ini masuk, tubuh akan menanggapi dengan peningkatan suhu tubuh atau demam. Seseorang terkadang mencoba mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman untuk pemulihan tubuh akibat demam.

Tidak semua makanan dan mimuman baik dikonsumsi saat demam. Berikut adalah yang dianjurkan:

  1. Echinacea

Melansir laman Healthline, echinacea adalah ramuan yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menyembuhkan demam. Sebuah studi ilmiah menemukan bahwa meminum teh yang mengandung echinacea dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi.

Ramuan ini dapat membantu menurunkan demam dan menyembuhkan infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh. Teh yang mengandung echinacea dapat ditemukan di toko-toko kesehatan herbal.

  1. Jahe

Tanaman herbal lainnya yang dapat digunakan untuk mengatasi demam adalah jahe. Senyawa antibakteri di dalam jahe dapat membantu melawan infeksi dengan lebih efektif. Campurkan potongan jahe ke dalam teh atau membeli teh berbahan dasar jahe.

Tambahkan setengah sendok teh jahe yang telah diparut ke dalam air panas, lalu campurkan madu untuk mengobati demam.

  1. Minyak Kayu Manis
Advertising
Advertising

Sebuah studi yang dilakukan pada 2013 yang menguji kayu manis, cengkih, kapulaga, dan jinten menunjukkan bahwa kayu manis dapat bekerja secara efektif dalam melawan bakteri. Pada 2019 sebuah studi juga menemukan bahwa minyak kayu manis efektif melawan bakteri salmonella dan dapat mengurangi demam.

  1. Cabai

Laman Best Health, menyatakan walau belum memiliki penelitian lebih lanjut, tetapi menaburkan cabai pada makanan dapat memberikan sugesti agar demam turun. Taburkan cabai rawit pada makanan yang akan dikonsumsi saat demam. Salah satu senyawa yang ada di dalam cabai rawit, capsaicin dapat membuat seseorang berkeringat dan dapat meningkatkan sirkulasi darah lebih cepat pada tubuh.

  1. Air Kelapa

Tak hanya akibat dari infeksi virus atau bakteri, demam juga bisa disebabkan karena keracunan makanan. Mengutip Medical News Today, senyawa tanin di dalam air kelapa mungkin dapat membantu menetralisir pencernaan di dalam tubuh.

Air kelapa juga kaya mineral, seperti sodium dan potasium. Mineral ini sangat membantu tubuh mengurangi dehidrasi dengan cepat setelah mengeluarkan banyak keringat.<!--more-->

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

Akan halnya makanan dan minuman yang dilarang untuk dikonsumsi ketika demam adalah:

  1. Yang Manis

Ketika demam, sebagian orang mungkin akan makan dan minum minuman yang manis. Padahal, menurut Greatist, asupan gula ang tinggi dapat berkontribusi pada peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga demam akna menjadi berlarut-larut.

  1. Susu

Dikutip dari Greatist, sebuah studi yang dilakukan pada 2019 di Australia menemukan bahwa tekstur kental susu dengan air liur menjadi sebuah kombinasi yang tidak dianjurkan ketika seseorang sedang demam.

  1. Rokok dan Kafein

    Keduanya tidak dianjurkan dikonsumsi saat demam.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Tak Perlu ke Dokter, Berikut Cara Menyembuhkan Demam

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

14 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

3 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya