Hubungan Kodependen, Bagaimana Tanda dan Penyebabnya?

Kamis, 18 Agustus 2022 19:53 WIB

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Pressfoto

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan percintaan ada beragam kondisi, salah satunya kodependen. Mengutip Verywell Mind, kodependen mengacu pola hubungan yang tidak seimbang. Satu orang memikul tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan orang lain dengan menyampingkan kebutuhan atau perasaannya sendiri.

Hubungan kodependen tak hanya antara pasangan romantis, tapi juga dengan anggota keluarga dan teman. American Psychological Association merumuskan kodependensi sebagai keadaan saling bergantung. Seseorang secara psikologis bergantung atau dikendalikan orang lain.

“Istilah ini awalnya dibuat pada 1950-an, dalam konteks Alcoholics Anonymous," kata psikolog Renee Exelbert. Istilah itu untuk mendukung mitra individu yang menyalahgunakan zat.

Apa itu hubungan kodependen?

Hubungan kodependen terjadi ketika masing-masing pasangan melepaskan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Biasanya, satu pihak pasangan bertindak sebagai pengambil, dan yang lain bertugas seperti penjaga. Walaupun peran ini bisa berubah tergantung masalahnya. Tapi, hubungan kodependen tak selalu romantis.

Advertising
Advertising

Hubungan ini mungkin tampak berhasil untuk sementara waktu sampai pasangan yang bertindak sebagai penjaga merasa marah, sakit hati, dan lelah. Bisa juga ketika pihak pengambil tak pernah merasa cukup puas dan mencari perhatian di tempat lain. Hubungan kodependen secara umum ini menggabungkan aspek pola gaya keterikatan yang dikembangkan terhadap anak usia dini.

Ciri hubungan kodependen

Pengambil

  • Merasa sangat bergantung dengan orang lain untuk merasa puas
  • Merasa membutuhkan perhatian dan persetujuan orang lain
  • Merasa kosong dan tidak terpenuhi
  • Mungkin merasa kesal atau sering marah
  • Mungkin merasa berhak atas waktu dan energi orang lain
  • Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Penjaga

  • Perlu dibutuhkan untuk merasa seperti penting
  • Sulit menerima
  • Merasa seperti martir, mengorbankan diri sendiri
  • Merasa terus-menerus cemas tentang memenuhi kebutuhan orang lain
  • Perfeksionis.
  • Terlalu sibuk
  • Jarang menghabiskan waktu untuk diri sendiri

Penyebab hubungan kodependen

Mengutip Mind Body Green, kodependensi dihasilkan dari ketakmampuan sepenuhnya mencintai diri sendiri, terlepas dari perhatian orang lain. Pasangan sering menjadi kodependen, karena tak bisa mengenali nilai sendiri tanpa merasa diperhatikan atau dibutuhkan oleh orang lain. Kodependensi disebabkan rasa penolakan diri dan pengabaian.

“Dasarnya, ini karena konsep diri dan batasan yang buruk. Itu termasuk ketakmampuan untuk berpendapat atau mengatakan tidak,” kata konselor Mark Mayfield.

Baca: Empty Love, Mengenali Kekosongan Hubungan Percintaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

10 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

2 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

4 hari lalu

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

4 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

5 hari lalu

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

7 hari lalu

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.

Baca Selengkapnya

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

11 hari lalu

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

11 hari lalu

Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.

Baca Selengkapnya

Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

12 hari lalu

Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.

Baca Selengkapnya

Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

13 hari lalu

Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.

Baca Selengkapnya