Mengenal Kabut Otak, Efek Samping Pasca Covid-19

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 Agustus 2022 04:00 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Salah satu efek samping pasca tertular Covid-19 adalah kabut otak. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan merasa sulit untuk berkonsentrasi dan fokus terhadap suatu hal, sehingga membuat fungsi dirinya menurun. Masalah ini juga dikenal dengan istilah brain fog.

Mengenal Kabut Otak

Professor Kevin Tan, konsultan senior di Departemen Neurologi National Neuroscience Institute mengatakan brain fog adalah istilah awam yang menggambarkan pemikiran lambat yang memengaruhi memori, konsentrasi, atau kejernihan mental.

Mengutip dari laman Harvard Medical School, kabut otak membuat penderitanya akan mendapatkan beberapa masalah seperti:

- Perhatian

Otak akan secara aktif memproses informasi yang terjadi di lingkungan sekitar namun mengabaikan beberapa detail lainnya.

- Memori

Advertising
Advertising

Penderita kabut otak akan kehilangan kemampuan untuk belajar, menyimpan, dan mengambil informasi.

- Fungsi eksekutif

Penderitanya akan mendapatkan masalah yang mencakup keterampilan yang lebih kompleks seperti perencanaan, memusatkan perhatian, mengingat instruksi, dan menyulap banyak tugas.

Tak hanya karena Covid-19, kabut otak juga dapat dikaitkan dengan banyak alasan lain seperti kehamilan, menopause, pemulihan dari infeksi lain dan cedera kepala ringan. Selain itu, kabut otak juga bisa disebabkan oleh stres kronis, perubahan hormonal atau ketidakseimbangan gula darah.

Covid-19 bisa Sebabkan Kabut Otak

Mengutip dari laman CNA Lifedata-style, Profesor Kamini Krishnan, seorang neuropsikolog mencatat bahwa kabut otak bisa terjadi akibat badai sitokin. Hal ini karena selama infeksi, tubuh akan membanjiri aliran darah dengan protein inflamasi. Sehingga dapat meningkatkan respons sistem kekebalan yang berlebihan yang dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut pada organ-organ seperti otak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 3.000 orang dari 56 negara, timbulnya kabut otak terjadi pada sekitar 31 persen responden pada minggu pertama gejala Covid-19. Kondisi ini memburuk selama tiga bulan pertama, memuncak pada hampir 67 persen pasien, sebelum menurun di bulan-bulan berikutnya. Pada bulan ketujuh, sekitar 55 persen dari mereka mengalami disfungsi kognitif.

WINDA OKTAVIA
Baca juga : 7 Penyebab Brain Fog Kabut Otak, Lupa Sesaat dan Susah Berkonsentrasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

2 hari lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

9 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya