Hipomania Bisa Saja Menandakan Gejala Gangguan Bipolar

Kamis, 1 September 2022 19:15 WIB

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hipomania diartikan sebagai kondisi peningkatan energi yang ekstrem dan tidak normal. Kondisi itu mencakup perubahan suasana hati atau emosi, perilaku, dan aktivitas fisik.

Meski biasanya menjadi bagian dari gejala gangguan bipolar, hipomania juga bisa menjadi gejala gangguan mental dan kondisi kesehatan lainnya. Mengutip Simply Psychology, gejala hipomania memiliki tingkat aktivitas atau energi yang tinggi, merasa sangat senang, kurang tidur.

Adapun kecenderungan berbicara terlalu cepat, sehingga sulit bagi orang lain untuk mengikuti apa yang dikatakan. Kondisi ini juga menyebabkan kondisi mudah terganggu hal-hal yang tidak penting dan gerakan tanpa tujuan seperti mondar-mandir atau gelisah saat duduk, bahkan merasa terlalu percaya diri

Penyebab hipomania

Merujuk Verywell Mind, meski biasanya hipomania bagian dari gejala bipolar, keadaan ini juga bisa terjadi karena beberapa penyebab lain.

1. Penyalahgunaan zat. Hipomania dan depresi dialami 11 persen orang dengan gangguan penggunaan zat.

2. Perubahan pola tidur dan insomnia dikaitkan dengan pengalaman hipomania beberapa individu, terutama jika ritme sirkadian terganggu secara konsisten.

3. Depresi muncul bersamaan dengan hipomania.

4. Penelitian terhadap anak kembar menunjukkan, hipomania diturunkan secara genetik dengan risiko lebih besar pria 59 persen dan wanita 29 persen.

5. Penelitian terhadap 99 siswa menunjukkan, tingkat stres yang lebih tinggi bisa mempengaruhi perkembangan perilaku hipomania

Diagnosis hipomania

Advertising
Advertising

Merujuk Cleveland Clinic, ihwal diagnosis hipomania, spesialis kesehatan mental American Psychiatric Association's mengikuti kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau DSM-5.

1. Mengalami peningkatan ekspresi emosi yang abnormal dan lama. Itu dibarengi peningkatan energi dan intensitas aktivitas yang setidaknya berlangsung selama empat hari berturut-turut. Muncul hampir setiap hari.

2. Memiliki tiga atau lebih gejala hipomania yang mencolok.

3. Riwayat hipomania tidak terlalu mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, sekolah, dan kesehatan fisik.

4. Riwayat hipomania tidak disebabkan efek suatu zat, misalnya pengobatan atau penyalahgunaan obat atau kondisi medis lainnya.

Bagaimana mengatasi hipomania?

Mengutip Simply Psychology, sesi psikoterapi bisa membantu mengenali gejala dan pemicu hipomania. Strategi koping yang membantu atau mengurangi efek hipomania.

Jenis psikoterapi yang populer meliputi: Terapi ritme interpersonal dan sosial (IPSRT), psikoedukasi, terapi perilaku kognitif (CBT), terapi fokus keluarga, dan terapi perilaku dialektik (DBT).

Baca: Apa Itu Kondisi Gejala Mania?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

23 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

23 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

39 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

47 hari lalu

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

49 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

6 Maret 2024

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?

Baca Selengkapnya

Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

16 Februari 2024

Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?

Baca Selengkapnya

5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.

Baca Selengkapnya