Mengenal Sindrom Cushing, Kondisi Kelebihan Hormon Kortisol pada Tubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 4 September 2022 17:00 WIB

Hormon kortisol yang dilepaskan tubuh saat kita stres bisa memicu kita untuk mengalami kondisi stress eating. (Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Kortisol merupakan hormon tubuh yang membantu sejumlah fungsi tubuh, seperti mengatur tekanan darah, mengurangi respon inflamasi sistem kekebalan tubuh, mengubah sejumlah zat makanan menjadi energi, menyeimbangkan hingga efek insulin.

Meski memiliki segudang manfaat, tingkat kortisol yang berlebihan tidak baik untuk tubuh. Kondisi kelebihan kortisol dikenal dengan sindrom cushing. Mengutip Mayo Clinic, terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti lemak yang menimbun, penambahan berat badan, kulit menipis, dan stretch mark. Sindrom cushing juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, pengeroposan tulang, hingga diabetes tipe 2.

Penyebab paling umum dari sindrom cushing adalah penggunaan obat kortikosteroid dengan dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama. Dokter biasanya meresepkan ini untuk mengobati penyakit peradangan atau untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan.

Mengutip Healthline, beberapa jenis tumor juga dapat menyebabkan produksi kortisol yang lebih tinggi, beberapa di antaranya adalah:

  • Tumor kelenjar hipofisis. Kelenjar pituitari melepaskan terlalu banyak hormon adrenokortikotropik (ACTH), yang merangsang produksi kortisol di kelenjar adrenal.
  • Tumor ektopik. Ini adalah tumor di luar hipofisis yang menghasilkan ACTH. Ini biasanya terjadi di paru-paru, pankreas, tiroid, atau kelenjar timus.
  • Kelainan atau tumor kelenjar adrenal. Kelainan adrenal atau tumor dapat menyebabkan pola produksi kortisol menjadi tidak teratur yang dapat menyebabkan sindrom Cushing.

Selain itu, terdapat sejumlah penyebab meningkatnya kortisol lainnya seperti tingkat stres yang tinggi, malnutrisi, konsumsi alkohol berlebih, depresi, hingga panic attack.

Advertising
Advertising

Mengutip Cleveland Clinic, jenis pengobatan sindrom cushing tergantung pada penyebab yang mendasari tingginya kadar kortisol. Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Kemoterapi: Kemoterapi diperlukan jika tumor bersifat kanker dan telah menyebar ke bagian lain pada tubuh.
  • Obat-obatan: Menambahkan obat-obatan yang mengurangi kortisol atau menghilangkan obat-obatan yang dapat menyebabkan sindrom cushing.
  • Radiasi: Pembedahan pada tumor hipofisis mungkin tidak dapat dilakukan. Dalam kasus tersebut, pengidap mungkin harus menjalani prosedur radiasi selama enam minggu.
  • Pembedahan: Operasi pengangkatan tumor hipofisis, tumor adrenal, dan tumor ektopik terbilang efektif, tetapi tetap harus dibarengi resep obat kortisol. Jika diobati dengan baik, sindrom cushing dapat sembuh setelah dua hingga 18 bulan.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Hormon Kortisol Muncul Saat Stres Ternyata Ada Manfaatnya

Berita terkait

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

18 hari lalu

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?

Baca Selengkapnya

Apple Vision Pro Digunakan untuk Bedah di Inggris, Tingkatkan Presisi dan Efisiensi Waktu

48 hari lalu

Apple Vision Pro Digunakan untuk Bedah di Inggris, Tingkatkan Presisi dan Efisiensi Waktu

Apple Vision Pro menghilangkan potensi kesalahan manusia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

51 hari lalu

Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

Seorang dokter akan merancang rencana pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi pasien kanker usus besar tersebut.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sindrom Cushing?

57 hari lalu

Apa Itu Sindrom Cushing?

Sindrom cushing terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak hormon kortisol dalam jangka waktu lama.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

58 hari lalu

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.

Baca Selengkapnya

Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

59 hari lalu

Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

Infeksi telinga jika tidak diobati dapat menyebabkan perubahan jaringan, bertransformasi menjadi sel ganas, dan akhirnya menimbulkan benjolan.

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

27 Februari 2024

Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.

Baca Selengkapnya