Mengenal Penyakit Legionnaire yang Mirip Pneumonia

Reporter

Bisnis.com

Senin, 5 September 2022 18:56 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan tengah memantau kasus kematian warga Argentina karena penyakit misterius pneumonia atau legionnaire. Sesuai namanya, ini merupakan penyakit yang disebabkan bakteri legionella yang menyerang paru-paru namun juga bisa menyerang saluran pencernaan hingga otak.

Orang yang berisiko terpapar menurut CDC dan Clevelandclinic, legionnaire dapat menyerang orang yang berumur 50 tahun ke atas, punya kebiasaan merokok, sistem imun yang lemah seperti mengidap HIV, kanker, diabetes, serta gagal ginjal. Lalu, orang dengan penyakit pernapasan seperti emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik juga berisiko besar terkena penyakit ini.

Risiko yang sama juga dimiliki orang yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan, seperti menjalani perawatan di rumah sakit, telah menjalani tindakan operasi yang membutuhkan anestesi, atau bahkan yang telah melakukan transplantasi organ. Penyakit ini memang tidak baru karena sudah menyerang dunia berpuluh tahun lalu namun terbilang tidak terlalu umum karena tak semua yang berada di sekitar bakteri ini terpapar. Bahkan, jika orang dengan keadaan sehat terpapar bakteri ini, itu tidak akan menimbulkan apa-apa.

Cara penularan
Cara penyebaran penyakit ini tidak bisa dari orang ke orang seperti Covid-19, meskipun gejalanya mirip. Cara penyebarannya saat orang menghirup tetesan air yang terkandung dalam udara yang mengandung bakteri. Setelah masuk melalui hidung, kemudian bakteri akan mempengaruhi paru-paru dan menimbulkan berbagai gejala.

Gejala yang muncul biasanya seperti demam dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, batuk yang umumnya kering, sesak napas, diare, nyeri otot, sakit kepala, mual, kebingungan, sakit perut, hingga hemoptisis atau batuk berdarah. Yang membedakan legionnaires dengan pneumonia biasa adalah diare dan kebingungan yang dialami penderita.

Advertising
Advertising

Cara penanganan terbaik untuk penyakit ini adalah mendatangi fasilitas kesehatan karena beberapa kasus mengalami sesak napas yang menyebabkan kesulitan bernapas hingga membutuhkan bantuan alat. Namun, untuk kasus yang ringan biasanya dokter akan memberikan antibiotik. Antibiotik yang biasanya diresepkan adalah azitromisin, levofloksasin, moksifloksasin, atau ciprofloksasin, tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, dan rifampisin.

Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah kepenularan bakteri legionella penyebabnya. Caranya dengan menjaga kebersihan air dan tempatnya, seperti kepala keran, pipa, bak mandi air panas, karena bakteri ini menyukai suhu antara 30-45 derajat celcius, dan memastikan pelembab ruangan juga bersih. Saran lain adalah tidak lupa membersihkan dan mendisinfeksi ventilasi udara serta tidak mengganti cairan pembersih kaca mobil dengan air biasa.

Baca juga: Apakah itu Paru-paru Basah? Ini Penyebab dan Gejalanya

Berita terkait

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

4 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

17 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

19 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

19 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

30 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

33 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

33 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

33 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

34 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

35 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya