Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kepribadian Narsistik?

Kamis, 6 Oktober 2022 17:58 WIB

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa dirinya penting secara berlebihan. Sikapnya cenderung kurang empati terhadap orang lain juga ingin perhatian dan pujian. Namun, di balik kepercayaan diri yang ekstrem. Orang dengan kepribadian narsistik memiliki harga diri yang rapuh dan antikritik, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.

Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan. Adapun di antaranya masalah hubungan, pekerjaan, keuangan dan kehidupan sehari-hari. Orang narsistik bisa sedih dan kecewa saat orang lain tidak memperhatikannya.

Diagnosis gangguan narsistik diagnosis

Mengutip Medical News Today, setidaknya ada lima kriteria yang disebutkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition atau DSM 5.

Advertising
Advertising

1. Rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan.

2. Meyakini dirinya unik dan hanya boleh disandingkan dengan orang berstatus tinggi.

3. Ingin dipuji secara berlebihan dan merasa berhak atas orang lain. Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan sendiri.

4. Tidak memiliki empati perasaan dan kebutuhan orang lain. Berkeyakinan orang lain selalu iri.

5. Berperilaku arogan, sombong, dan angkuh dalam kehidupan sehari-hari.

Mengatasi gangguan narsistik

1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif bertujuan mengidentifikasi keyakinan dan perilaku yang berbahaya. Terapi ini bermanfaat untuk membantu memulihkan pemikiran yang sehat. Sesi terapi mungkin melibatkan keluarga atau pasangan. Itu berguna untuk peningkatan komunikasi, menangani masalah hubungan, dan pemecahan masalah.

2. Terapi komplementer

Mengutip Mental Health, terapi komplementer meningkatkan kualitas dan kesejahteran hidup. Terapi ini juga bisa memadukan hipnoterapi, yoga, olahraga, relaksasi, pijat dan aromaterapi untuk mengurangi tekanan mental.

3. Terapi bicara

Terapi bicara membantu membangun komunikasi baik dengan orang lain. Mengutip Healthline, terapi ini memberi efek kesenangan dan keakraban. Terapi bicara juga membantu mengenali kekuatan dan potensi dirinya. Itu juga membantunya lebih bisa menerima kritik dan masukan dari orang lain.

4. Gaya hidup

Kebiasaan gaya hidup baru melakukan teknik relaksasi dan meditasi. Itu bermanfaat mengurangi stres dan kecemasan.

Baca: Gangguan Kepribadian Narsistik, Ciri, Jenis, dan Penyebabnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab Narsistik yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Gejala dan Penyebab Narsistik yang Perlu Diketahui

Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya