Menurunkan Demam dengan Kompres Air Hangat atau Air Dingin?

Sabtu, 8 Oktober 2022 06:06 WIB

Jangan Mengompres Sembarangan

TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari Better Health demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas suhu normal, biasanya disebabkan oleh infeksi. Suhu tubuh normal adalah sekitar 37 derajat celcius tetapi ini dapat bervariasi dari orang ke orang. Demam yang dipicu oleh infeksi virus atau bakteri disebabkan oleh bahan kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, yang mengatur ulang termostat tubuh ke tingkat yang lebih tinggi.

Hipotalamus adalah bagian dari otak yang berfungsi mengontrol suhu tubuh. Ketika ada infeksi virus atau bakteri, maka sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan menaikkan suhu tubuh. Tujuannya baik, agar virus atau bakteri tidak bisa bertahan dalam tubuh.

Biasanya demam disembuhkan dengan cara pengobatan tradisional dengan kompres yaitu membasahi handuk kecil dan ditempelkan ke dahi. Namun jika demam lebih baik mengkompres dengan air hangat atau dingin?

Baca: Ketika Anak Demam Lebih Baik Kompres Panas Atau Dingin?

Kompres Air Hangat atau Air Dingin?

Tindakan pertama yang dilakukan saat anggota keluarga demam biasanya dengan melakukan kompres. Namun sering muncul pertanyaan, sebaiknya saat melakukan kompres dengan air hangat atau air dingin es? Banyak yang mengira untuk meredam panas tubuh, diberikan kompres air es, padahal penanganan tersebut jelas keliru. Yang tepat adalah memakai air hangat.

Advertising
Advertising

Dikutip dari watsons.co.id untuk menurunkan demam dianjurkan menggunakan air hangat daripada dikompres dengan air dingin. Ini dikarenakan mengompres dengan air dingin memberikan efek mengurangi sirkulasi darah dan mengencangkan pori-pori sehingga mencegah hilangnya panas dari dalam tubuh. Sedangkan jika mengompres dengan air hangat memiliki efek menghangatkan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah yang dapat menurunkan demam.

Selain meredakan demam dengan mengkompres beberapa cara berikut juga bisa dilakukan seperti Minum banyak cairan, terutama air putih, hindari mandi atau mandi air dingin. Kulit bereaksi terhadap dingin dengan menyempitkan pembuluh darahnya, yang akan menjebak panas tubuh. Dingin juga dapat menyebabkan menggigil, yang dapat menghasilkan lebih banyak panas. Minumlah parasetamol atau ibuprofen dalam dosis yang tepat untuk membantu menurunkan suhu tubuh.

YOLANDA AGNE I SDA

Baca juga: Demam Dialami Ketika Tubuh Merespons Penyakit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

5 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

16 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

28 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

34 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Alami Demam Jelang Laga Lawan Vietnam, Ini Penjelasan Shin Tae-yong

Shin Tae-yong mengatakan virus tersebut yang menjadi penyebab para pemain Timnas Indonesia demam menjelang pertandingan melawan Vietnam di Hanoi.

Baca Selengkapnya