Mengenal Betrayal Trauma yang Disebabkan Perlakuan Buruk dari Orang Dipercaya

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Nurhadi

Selasa, 18 Oktober 2022 07:30 WIB

Ilustrasi trauma (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Definisi betrayal trauma merujuk pada kondisi rasa sakit yang dialami seseorang setelah mendapat perlakuan buruk dari orang-orang yang dipercaya. Ini mencakup kekerasan fisik atau pelecehan emosional atau seksual yang pernah diterima korban. Rasa sakit tersebut diketahui bisa meninggalkan luka yang dalam.

“Jenis trauma ini biasanya berkaitan dengan dampak emosional setelah kepercayaannya dilanggar, baik oleh orang tua, pasangan, atau hubungan penting lainnya sejak masa kanak-kanak. Lalu di masa remaja, hal itu cenderung berulang di antara pelaku dan korban,” kata Sabrina Romanoff, seorang psikolog dari Universitas Yeshiva, dikutip dari Verywell Mind.

Merujuk Teori Betrayal Trauma, Romanoff menjelaskan seorang mungkin mengalami trauma pengkhianatan ketika mereka merasakan efek ketakutan luar biasa lantaran ancaman fisik atau hidup yang diterima. Lebih-lebih diperparah dengan munculnya konflik sosial. Bila terjadi sejak masa anak-anak, dimungkinkan mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Melansir Healthline, betrayal trauma dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Tetapi efek spesifiknya dapat bervariasi tergantung pada jenis trauma yang dialami korban. Anak-anak yang mengalami pengkhianatan juga mungkin akan berakhir disosiasi atau memisahkan diri dari kenyataan untuk melupakan perlakuan buruk yang sebelumnya dialami.

Sementara pada orang dewasa, betrayal trauma biasanya dialami dalam hubungan bersama pasangan. Namun, tidak menutup kemungkinan orang juga mengalami trauma ini dari pihak eksternal. Misalnya oleh teman dekat, kolega, atau orang penting lainnya yang dipercaya dalam hidup mereka. Motif trauma yang dialami mencakup pelecehan, ketidaksetiaan, hingga pelanggaran privasi.

Advertising
Advertising

Guna meminimalisir efek buruk betrayal trauma, Romanoff menyarankan beberapa langkah untuk membantu mengatasinya. Langkah pertama, mengakui sepenuh hati atas perlakuan buruk yang pernah dialami. Bersikap terbukalah kepada diri sendiri dan tetap mempertimbangkan dampak dari peristiwa buruk itu. Tetapkan batasan tegas ketika berhubungan langsung dengan pelaku.

Selanjutnya, dalam menghadapi trauma yang dialami di masa lalu mungkin dapat memunculkan emosi, termasuk rasa sedih, takut, cemas, dan penyesalan. Sering kali orang yang mengalami trauma itu cenderung menyendiri untuk mengendalikan emosi. “Penting untuk memproses emosi ini menjadi energi positif sehingga penyembuhan bisa disegerakan,” ujar Romanoff.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Inilah Tanda-tanda Trauma Masa Kecil pada Orang Dewasa

Berita terkait

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

3 hari lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

4 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

4 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

4 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

14 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

15 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

17 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

23 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

23 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya