Terobsesi Berlebihan Menerapkan Pola Makan Sehat, Apa Itu Orthorexia?

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 26 Oktober 2022 17:44 WIB

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pola konsumsi makanan sehat bermanfaat untuk tubuh. Namun, jika penerapan pola makan sehat itu berlebihan menandakan orthorexia. Orang yang orthorexia biasanya tidak terlalu mementingkan penurunan berat badan. Tapi, jenis makanan yang dikonsumsi.

Apa itu orthorexia?

Mengutip WebMD, orthorexia nervosa atau orthorexia kondisi ketika seseorang sangat terobsesi mengonsumsi makanan sehat. Istilah yang mengacu kekhawatiran berlebihan terhadap pola makan sehat itu pertama kali muncul dari dokter asal Amerika Serikat Steve Bratman, pada 1997.

Kata orthos dari bahasa Yunani yang berarti benar. Merujuk National Eating Disorders Association, seseorang yang mengalami orthorexia memilki kebiasaan makan yang sangat selektif. Terkadang menolak banyak makanan yang dianggap tidak sehat karena dianggap tak alami.

Advertising
Advertising

Baca: Pola Makan Sehat yang Perlu Diterapkan di Tengah Kehidupan Modern Serbapraktis

"Seseorang yang mengalami orthorexia nervosa memiliki obsesi untuk mendapat makanan yang berlebihan dan sehat," kata pakar kesehatan Sondra Kronberg, dikutip dari Fox News. Kronberg menambahkan, hal itu berlawanan dengan pandangan pada masa lalu, ketika seseorang didorong untuk menjadi kurus.

Gejala orthorexia nervosa

Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda seseorang mengidap orthorexia, antara lain:

  • Menghindari jenis makanan tertentu tanpa ada saran medis yang jelas.
  • Terlalu khawatir terhadap cara penyajian makanan tanpa alasan yang jelas.
  • Merasa bersalah jika memakan makanan yang dianggap tidak sehat.
  • Terlalu khawatir terhadap apa yang akan dimakan.
  • Tidak mau mengonsumsi makanan yang disajikan oleh orang lain.

Pola makan sehat yang diterapkan berdampak negatif terhadap kehidupan sosial. Orang yang orthorexia cenderung menghindari acara makan bersama keluarga dan teman. Sebab, ia takut tidak bisa mengatur jenis makanan yang akan dikonsumsi. Misalnya, rela tidak ikut pesta pernikahan sahabat atau anggota keluarga karena khawatir berlebihan mengonsumsi makanan tidak sehat yang disajikan di acara pernikahan.

Kondisi orthorexia tidak hanya berakibat buruk secara sosial, tapi juga berdampak secara fisik dan psikologis. Gangguan itu memicu malanutrisi, kekurangan mineral tertentu atau gangguan tubuh akibat penerapan pola makan yang terlalu ketat. Secara psikologis, orthorexia bisa menimbulkan berbagai emosi negatif yang menimbulkan stres berlebih. Kondisi itu karena terlalu terobsesi mengonsumsi pola makan sehat.

Baca: 4 Alasan Kesehatan Mengapa Orang Memilih Pola Makan Vegan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

13 jam lalu

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

1 hari lalu

Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

Beberapa jenis makanan tidak boleh dipanaskan kembali karena dapat menghasilkan racun. Berikut 7 daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

2 hari lalu

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

Fokus pada pola makan yang baik dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi bisa membantu meringankan gejala menopause.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

3 hari lalu

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

Berikut tips yang bisa dilakukan agar kulkas Anda di rumah awet.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

9 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

11 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

13 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

13 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya