Gaya Hidup Sehat Bisa Sejalan Atasi Masalah Krisis Lingkungan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 31 Oktober 2022 14:44 WIB

Manajer of Nutrifood Research Center Felicia Kartawidjaja Putra/Nutrifood

Secara konkrit, Gita dan organisasinya pun mengajak masyarakat untuk dan para petani muda untuk melakukan berbagai inovasi. Inovasi di bidang pertanian ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara agar masyarakat daerah tidak terpaku untuk menebang hutan atau bergantung pada sawit semata ketika hendak mencari nafkah. Ia mengajak para wirausaha muda untuk mengeksplorasi rempah Indonesia.

Salah satu sektor yang menurutnya sedang tinggi permintaan adalah di bidang kecantikan dan e-commerce. Gita dan tim mengajak UMKM lokal untuk mengembangkan industri alam untuk kecantikan sekaligus kesehatan. Beberapa bahan baku yang memiliki peluang tinggi masuk pasar global adalah madu alam, temulawak, daun kelor, jahe, cacao, minyak kelapa, dan tengkawang. "Kita perlu memperbanyak wirausaha lestari, yaitu menjalankan wirausaha yang mampu menjalankan operasionalnya yang ramah lingkungan dan sosial," katanya.

Head of Secretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Gita Syahrani/Nutrifood

Dengan konsep ini, Gita yakin produk dan komoditas dalam negeri akan memiliki nilai tambah, masyarakat juga bisa menjaga alam mereka, limbah produksi terjaga, serta pekerja bisa sejahtera.

Berubah Bersama

Pelaku gaya hidup zerowaste, Siska Nirmala, mengatakan menggabungkan gaya hidup sehat sekaligus gaya hidup ramah lingkungan bisa saja terjadi. Namun hal dasar yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan mengubah kebiasaan. "Kita butuh transformasi behavior dulu," katanya saat dihubungi pada 31 Oktober 2022.

Menurutnya, masalah iklim salah satu faktornya adalah karena kebiasaan 'merusak' bumi manusia yang sudah dilakukan selama puluhan tahun lamanya. Manusia sudah terbiasa mengonsumsi makanan berlebih, bisa juga terbiasa boros listrik, lalu tidak jarang pula boros bahan bakar. "Itu semua dampak dari kebiasaan kita yang sudah dilakukan selama puluhan tahun lamanya, katanya.

Ilustrasi wanita naik sepeda. Freepik.com

Perubahan perilaku untuk membiasakan gaya hidup sehat serta ramah lingkungan ini mungkin masih dianggap berat bagi beberapa orang. Transformasi kebiasaan itu bisa dimulai dari hal kecil seperti selalu menghabiskan makanan, konsumsi secara bijak, menggunakan sepeda ketika bepergian dibanding naik kendaraan bermotor, atau perbanyak makan makanan utuh bukan makanan olahan atau makanan yang terbungkus plastik.

Siska pun tidak yakin perubahan besar bisa terlihat hanya dalam 1 atau dua pekan saja. Namun bila kebiasaan baik itu dimulai sedikit demi sedikit, serta dilakukan secara serempak, ia yakin perubahan yang baik akan lebih cepat terlihat. "Gaya hidup sehat dan lebih bijak ini bisa berpengaruh pada sistem supply kita, memang (dampaknya) tidak bisa sepekan atau sebulan. Bisa saja butuh puluhan tahun agar kebiasaan kita berubah, tapi sebaiknya ambil peran itu, sehingga semua orang bisa sama-sama melakukan perubahan yang pasti," katanya.

Baca: Sejumlah Gaya Hidup yang Bisa Memperpendek Usia

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

23 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

1 hari lalu

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

11 hari lalu

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

17 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya