3 Gejala Spesifik Diabetes yang Wajib Diwaspadai

Reporter

Antara

Jumat, 4 November 2022 20:31 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang berisiko diabetes, terutama diabetes tipe 2. Kepala Puskesmas Kelurahan Tugu Utara 3, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dr. Endang Sulistyani, menyebut tiga gejala klinis diabetes yang spesifik dan harus diwaspadai, terutama pada orang-orang dengan faktor risiko tinggi.

“Ada tiga ciri khas atau gejala klinis yang spesifik untuk penyakit DM ini yang disebut 3P atau tiga banyak. Ada poliuri atau banyak kencing, kemudian polidipsi atau banyak minum, dan polifagi atau banyak makan,” kata Endang.

Dia menjelaskan gejala poliuri ditandai ketika orang banyak berkemih atau sering buang air kecil. Hal tersebut disebabkan kadar gula darah yang sangat meningkat kemudian ginjal berusaha membuang gula dan ikut menarik cairan yang banyak di dalam tubuh.

“Sehingga orang yang kadar gula dalam darahnya meningkat ini mengalami sering sekali berkemih atau buang air kecil. Bahkan dalam sehari bisa 5 liter yang dikeluarkan pada saat berkemih,” ujarnya.

Selanjutnya, gejala polidipsi atau sering haus. Kondisi ini terjadi karena banyak cairan yang dikeluarkan ketika buang air kecil sehingga penderita diabetes akan merasa haus yang berlebihan dan kebutuhan untuk minum juga lebih besar.

Advertising
Advertising

Terakhir, gejala polifagi atau banyak makan karena tubuh mengalami kelaparan sel sehingga akan berusaha memasukkan banyak kalori untuk mengatasi sel-sel yang kelaparan. Dengan demikian, orang yang kadar gula darahnya tinggi akan merasa sering lapar atau banyak makan.

“Itu adalah gejala-gejala yang spesifik untuk diabetes melitus. Ada juga gejala yang tidak spesifik, misalnya penurunan berat badan karena sebab yang tidak diketahui,” kata Endang.

Selain itu, gejala yang tidak spesifik lain termasuk tubuh merasa lemas, bisa muncul gatal-gatal, ada luka yang tidak kunjung sembuh atau bisul yang hilang-timbul, keputihan pada perempuan, bahkan impotensi pada laki-laki.

“Tapi gejala-gejala ini bisa juga terjadi pada saat yang sudah lanjut sehingga orang kadang-kadang tidak sadar sudah mengidap diabetes melitus, bahkan ada yang tidak bergejala sehingga terlambat diketahui,” tuturnya.

Ubah faktor risiko
Secara garis besar, ada faktor risiko yang sebenarnya dapat diubah untuk menurunkan risiko diabetes, seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, tidak makan dengan gizi seimbang, serta hipertensi. Sementara faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti usia, keturunan, ibu penderita diabetes gestasional, serta kelahiran bayi dengan bobot kurang dari 2.500 gram.

Endang mengatakan penegakan diagnosis diabetes melitus dilakukan melalui pemeriksaan gula darah, yakni pemeriksaan gula darah sewaktu melalui vena kapiler di ujung jari atau melalui darah vena yang biasanya diambil dari bagian dalam siku.

“Seseorang ditegakkan menyandang DM apabila kadar gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL disertai gejala-gejala yang spesifik seperti yang disebutkan, ada polifagi, poliuri, polidipsi,” katanya.

Pemeriksaan darah lain yang bisa dilakukan yaitu gula sampel darah puasa yang diambil ketika orang sudah berpuasa minimal 8 jam. Apabila kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL, maka sudah bisa ditegakkan sebagai diabetes melitus. Ada pula pemeriksaan yang lebih spesifik dengan pemeriksaan HBA1C, yang apabila kadar gula darah lebih dari 6,5 mg/dL maka dikategorikan sebagai diagnosa diabetes melitus.

Baca juga: Mencegah Pradiabetes Jadi Diabetes dengan Pilih Makanan

Berita terkait

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

1 hari lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

1 hari lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

2 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

2 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

3 hari lalu

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

3 hari lalu

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

3 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

8 hari lalu

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

9 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

14 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya