Mengenali Gejala Pseudobulbar Affect Kondisi Menangis Tertawa Mendadak

Minggu, 13 November 2022 16:00 WIB

Ilustrasi pria tertawa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pseudobulbar affect kondisi orang yang menangis atau tertawa secara tiba-tiba tanpa bisa dikontrol. Respons ini tidak sesuai dengan perasaan batin orangnya. Orang yang mengalami pseudobulbar affect menangis maupun tertawa terbahak-bahak, padahal tidak sedang sedih maupun senang.

Mengutip Medical News Today, pseudobulbar affect tidak berhubungan masalah kesehatan mental. Tapi, akibat adanya efek sekunder dari berbagai gangguan neurologis. Misalnya, antara lain cedera otak traumatis, sklerosis lateral amiotrofik, pukulan di bagian kepala, Alzheimer, Parkinson. Pseudobulbar affect juga bisa menjadi bagian dari pseudobulbar palsy. Suatu kondisi yang terjadi karena stroke dan cedera otak lainnya.

Gejala pseudobulbar affect

Merujuk Mayo Clinic, beberapa gejala pseudobulbar affect, setelah tertawa terbahak-bahak, bisa secara tiba-tiba menangis. Setelah tawa maupun tangis, suasana hati orang yang mengalami pseudobulbar affect akan menjadi normal atau biasa saja.

Advertising
Advertising

Baca: Gangguan Sistem Saraf Membuat Joker Tertawa Tanpa Sadar

Untuk membedakan pseudobulbar affect dan gangguan kesehatan mental, menangis maupun tertawa akibat pseudobulbar affect cenderung berdurasi pendek. Tak ada juga gejala yang berhubungan dengan depresi. Misalnya gangguan tidur dan masalah makan.

Gangguan otak penyebab pseudobulbar affect yang biasanya berhubungan juga dengan stroke, demensia, dan berbagai kondisi lainnya. Masih dibutuhkan penelitian lainnya untuk memahami sepenuhnya mengenai kondisi itu.

Kondisi pseudobulbar affect pernah digambarkan dalam karakter Joker. Film Joker (2019) menceritakan tentang tokoh utama Arthur Fleck yang sering tertawa secara mendadak.

Kiat mengendalikan gejala pseudobulbar affect

1. Mengubah posisi duduk dan berdiri


Mengubah posisi duduk atau berdiri, kemudian bernapas secara perlahan dan dalam. Cara itu dianggap cukup efektif untuk meredakan ledakan emosi yang muncul secara tiba-tiba.

2. Membuat tubuh rileks


Tertawa keras atau menangis mendadak bisa membuat orang yang pseudobulbar affect mengalami ketegangan otot wajah dan tubuh. Sebab itu, perlu melakukan relaksasi, khususnya otot bahu dan dahi, setelah gejala pseudobulbar affect berakhir.

3. Membicarakan dengan orang terdekat


Orang yang mengalami pseudobulbar affect perlu menjelaskan tentang kondisi yang dialaminya kepada orang-orang di sekitarnya. Itu supaya orang lain tidak terkejut atau bingung ketika gejala pseudobulbar affect muncul, menangis atau tertawa.

Baca: Berbagai Fakta tentang Menangis, Isyarat Sosial hingga Memulihkan Diri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

11 jam lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya

24 hari lalu

Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya

Apakah menangis membatalkan puasa? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Ketahui penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

38 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?

Baca Selengkapnya

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.

Baca Selengkapnya

Dampak Buruk Menangis terhadap Kesehatan Kulit, Bisa Munculkan Mata Panda

14 Januari 2024

Dampak Buruk Menangis terhadap Kesehatan Kulit, Bisa Munculkan Mata Panda

Berbagai dampak ditimbulkan menangis untuk kesehatan kulit, apa saja?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

14 Januari 2024

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

Sebagai respons emosional, menangis adalah cara untuk memproses perasaan. Namun, bagaimana jika seseorang menangis karena manipulasi atau dibuat-buat?

Baca Selengkapnya

Balita Korban Penganiayaan di Kramat Jati Masih Koma, Alami Cedera Otak dan Patah Tulang Selangka

12 Desember 2023

Balita Korban Penganiayaan di Kramat Jati Masih Koma, Alami Cedera Otak dan Patah Tulang Selangka

Ibu balita ini sudah mengetahui kabar penganiayaan terhadap anaknya, namun belum bisa pulang dari Malaysia karena kendala biaya.

Baca Selengkapnya

Sering Tanpa Sadar Menggoyangkan Kaki Ketika Duduk, Ketahui Gejala Gangguan Kecemasan

10 Desember 2023

Sering Tanpa Sadar Menggoyangkan Kaki Ketika Duduk, Ketahui Gejala Gangguan Kecemasan

Dalam beberapa kasus, kebiasaan ini bisa dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, ternasuk pertanda gangguan kecemasan?

Baca Selengkapnya

Alasan Menonton Drakor Bisa Membuat Penontonnya Menangis

16 November 2023

Alasan Menonton Drakor Bisa Membuat Penontonnya Menangis

Alasan menonton drama Korea atau drakor bisa membuat penontonnya menangis karena tayangan tersebut memiliki cerita yang kuat.

Baca Selengkapnya