Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Reporter

Antara

Jumat, 18 November 2022 11:06 WIB

Ilustrasi minum obat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Antibiotik bukan obat untuk demam, batuk, dan pilek. Spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi dari dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Robert Sinto, mengimbau tidak meminum antibiotik apabila memang tidak dibutuhkan untuk mencegah resistensi obat.

“Kalau memang tidak perlu antibiotik, ya, tidak perlu dikonsumsi. Jadi kalau kita sakit dan sakitnya bukan karena infeksi bakteri, tidak perlu minum antibiotik karena kalau meminum secara bebas maka akan memicu terjadinya resistensi,” kata Robert.

Beberapa kondisi demam memang ada yang disebabkan oleh infeksi bakteri namun bukan berarti semua demam disebabkan infeksi bakteri.

“Kita perlu menilai dulu, ini infeksi bakteri atau bukan, baru tentukan. Dan butuh expertise khusus, karena itu butuh konsultasi dengan expert apakah memang saya butuh antibiotik atau tidak,” jelasnya.

Penggunaan obat antibiotik juga harus melalui resep dokter. Apabila dokter tidak memberikan antibiotik, Robert mengingatkan sebaiknya pasien tidak perlu memaksa dokter meresepkan antibiotik.

Advertising
Advertising

“Gunakan antibiotik secara bijak, rasional, dan tidak diperlukan, tidak usah dikasih,” ujarnya.

Apabila dokter memutuskan memberikan antibiotik, pasien diharapkan menanyakan alasan membutuhkan obat tersebut. Dengan begitu, terjadi diskusi dan saling mengingatkan. Jika pasien telah terdiagnosis infeksi bakteri, Robert menyarankan sebaiknya meminta dokter untuk bisa mengadakan pemeriksaan kultur bakteri untuk mengetahui jenis kuman penyebab serta pola kepekaan jenis antibiotik apa yang masih bisa merespons kuman penyebab infeksi. Dengan demikian diharapkan pengobatan dapat lebih terarah.

Resistensi antibiotik
Upaya pencegahan resistensi antibiotik juga dapat dilakukan dengan mematuhi dan menyelesaikan jangka waktu atau periode pengobatan sesuai anjuran dokter. Ketika pasien tetap meminum obat pada jangka waktu yang lebih lama di luar anjuran dokter, maka hal itu sama saja dengan tindakan mengonsumsi antibiotik padahal sudah tidak diperlukan lagi.

“Sesuai dengan data penelitian yang ada, minimal pemberian berapa hari kita selesaikan dan sudah tidak usah diperpanjang lagi dan jangan tidak mencapai target tersebut. Itu hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan antibiotik obat esensial yang harus tersedia dan disimpan di rumah. Apabila ada obat antibiotik yang tidak dibutuhkan atau sisa sebaiknya buang sesuai dengan ketentuan agar tidak mencemari lingkungan. Pasien juga bisa menitipkan sisa antibiotik ke rumah sakit karena pihak rumah sakit sudah memiliki mekanisme penghancuran obat.

“Jangan langsung dibuang ke lingkungan karena itu akan mengotori limbah. Tapi bisa kita lakukan beberapa modifikasi,” ujar Robert.

Terakhir, upaya pencegahan resistensi antibiotik yang tak kalah penting yaitu pencegahan diri agar tidak tertular penyakit-penyakit infeksi dengan protokol kesehatan untuk meminimalkan penyebaran infeksi bakteri yang kebal terhadap obat.

Baca juga: Apa Bahaya Konsumsi Obat Kedaluwarsa?

Berita terkait

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

15 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

27 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

30 hari lalu

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

32 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

35 hari lalu

Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.

Baca Selengkapnya

Jake Gyllenhaal Banyak Lakukan Adegan Berkelahi di Road House Hingga Terinfeksi Bakteri

40 hari lalu

Jake Gyllenhaal Banyak Lakukan Adegan Berkelahi di Road House Hingga Terinfeksi Bakteri

Jake Gyllenhaal menceritakan pengalamannya syuting film Road House

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

21 Februari 2024

Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

Gejala yang kadang mirip membuat orang sering tak sadar terserang dua penyakit atau infeksi. Berikut penjelasan dokter soal pemicunya.

Baca Selengkapnya