Yang Perlu Disiapkan Orang Tua Pasca Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Dioperasi

Reporter

Antara

Senin, 28 November 2022 21:26 WIB

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat orang tua pemilik anak dengan penyakit jantung bawaan dan baru selesai operasi. Fisioterapis dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Nurlaila, mengungkap sejumlah hal yang perlu disiapkan orang tua sebelum anak dengan riwayat penyakit jantung bawaan diperkenankan melakukan aktivitas fisik.

“Pastikan lingkungan anak untuk beraktivitas itu aman. Jadi, kita tahu anaknya ada di mana, di usia berapa pun dia, mau balita atau anak-anak sekolah,” kata fisioterapis yang akrab disapa Ela itu.

Menurutnya, luka bekas operasi biasanya rentan rusak karena dipengaruhi faktor lingkungan yang kotor sehingga bakteri dapat lebih mudah menginfeksi bekas luka tersebut. Dia mengatakan aktivitas yang mendekati normal biasanya disarankan untuk dilakukan pada waktu enam minggu pascapembedahan. Rentang waktu itu merujuk pada kondisi luka bekas operasi yang dianggap relatif sudah lebih aman dibanding kondisi sebelum enam minggu.

Pada usia balita, imbuh dia, sebetulnya tidak ada pembatasan aktivitas fisik yang signifikan pascapembedahan. Hanya saja dibutuhkan kewaspadaan jika menemukan tanda anak mulai tampak kelelahan. Orang tua juga disarankan memegang tubuh anak pada bagian yang aman saja untuk menghindari efek sakit pada bekas luka.

Biarkan anak beraktivitas
Ela mengingatkan pentingnya pemenuhan hak anak dalam bereksplorasi sebab itu tidak ada pembatasan aktivitas fisik yang signifikan. Dia menyarankan orang tua dapat memberikan stimulasi mengingat anak dengan penyakit jantung bawaan biasanya juga mengalami keterlambatan perkembangan.

Advertising
Advertising

Sementara pada kasus anak usia sekolah, Ela mengatakan anak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa di sekolah. Akan tetapi disarankan untuk tidak melakukan olahraga yang bersifat kompetitif atau berat.

“Tidak boleh juga ikut nge-gym, angkat beban, itu sama sekali tidak dibolehkan. Bahkan di tiga bulan awal (setelah operasi) itu tidak boleh. Terus juga mengendarai kendaraan bagi yang sudah bisa, sebaiknya dihindari,” ujarnya. “Tapi pada dasarnya kalau beraktivitas boleh, sekolah, bersosialisasi, berkumpul. Tapi anaknya diingatkan, ‘Nanti kalau kamu merasa begini atau begini, stop dulu ya’.”

Dia juga mengingatkan agar anak harus tetap terhubung dengan layanan kesehatan walaupun tindakan operasi sudah berlalu sejak lama atau beberapa tahun berlalu. Hal ini penting untuk dilakukan demi memastikan kualitas hidup anak semakin membaik sehingga keberlangsungan hidupnya tetap normal.

Sebelum anak diperbolehkan pulang ke rumah pascaoperasi, Ela mengatakan sebetulnya pihak rumah sakit pada dasarnya telah mempersiapkan anak untuk beraktivitas pada 24 jam setelah operasi dilakukan. Persiapan yang dilakukan pihak rumah sakit mulai dari melatih pasien untuk bernapas secara normal sehingga perlahan tidak bergantung pada ventilator, melatih menggerak-gerakkan anggota tubuh, hingga mendorong untuk bermain sehingga diharapkan fungsi sosial dan psikis mulai pulih.

“Itu tujuannya pertama mengembalikan juga fungsi-fungsi tersebut. Jadi kita tahu, kalau dia bergerak apa respons tanda-tanda vitalnya,” kata Ela.

Baca juga: Waspadai Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Berita terkait

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

3 jam lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

9 jam lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

10 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

15 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

18 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

20 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya