Diet Psikobiotik untuk Kurangi Stres dan Sehatkan Pencernaan

Minggu, 4 Desember 2022 10:39 WIB

Ilustrasi diet (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti telah lama mengetahui makanan mempengaruhi kesehatan mental. Namun, sebagian besar intervensi nutrisi untuk kesehatan saraf berfokus pada makanan individu daripada pendekatan diet yang realistis.

Oleh karena itu, dalam uji acak terkontrol (RCT) baru dari Molecular Psychiatry, para peneliti di Cork, Irlandia, memutuskan untuk menyelidiki apakah diet psikobiotik yang mempromosikan kesehatan memiliki efek positif pada kesehatan mental.

Apa itu diet psikobiotik? Sebuah istilah yang dibuat oleh penulis bersama Timothy "Ted" Dinan, Ph.D., dan John Cryan, Ph.D., pola makan psikobiotik bersandar pada aksis otak usus dengan memprioritaskan makanan sehat usus (biji-bijian, buah, dan sayuran praktetik, kacang-kacangan, dan makanan yang difermentasi) dan melarang minuman serta makanan olahan.

Diet studi termasuk:
-6-8 porsi harian buah dan sayuran yang tinggi serat prebiotik, misalnya apel, pisang, daun bawang, bawang.
-5-8 porsi biji-bijian utuh, misalnya oat, quinoa, setiap hari.
-2-3 porsi makanan fermentasi per hari, seperti asinan kubis, kefir, kombucha.
-3-4 porsi sayuran mingguan, misalnya kacang, lentil, kacang polong.

Merancang diet psikobiotik
Studi tersebut melibatkan 45 orang dewasa sehat berusia 18-59 dengan kebiasaan makan yang kurang optimal. Kelompok penelitian diberi informasi tentang komponen diet psikobiotik dan diminta untuk mengikutinya semaksimal mungkin. Kelompok kecil menerima pelajaran singkat tentang nutrisi umum, bukan pelajaran yang berfokus pada psikobiologi.

Advertising
Advertising

Para peneliti meneliti komposisi dan fungsi janin, stres, kesehatan, dan pola makan secara keseluruhan serta penentuan sampel darah, urine, dan tinja, baik sebelum maupun sesudah percobaan empat minggu bagi kedua kelompok itu.

Bagaimana diet psikobiotik memengaruhi kesehatan mental?
Para peserta dalam penelitian diet psikobiotik cenderung memiliki pengurangan stres yang lebih besar. Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam respons stres antara kelompok kontrol dan kelompok studi, kepatuhan yang lebih tinggi terhadap diet studi menghasilkan pengurangan stres yang dirasakan lebih besar.

Meskipun perubahan komposisi bakteri usus hampir tidak terlihat oleh tim peneliti, perubahan signifikan terlihat pada 40 lipid spesifik karena penurunan lemak makanan dan peningkatan lemak tanpa lemak dan metabolit urin seperti asam amino penting, yang penting untuk sintesis protein tinggi dan respons yang sehat, juga dapat diamati.

Hanya dalam empat minggu, peserta yang mengikuti diet psikobiotik tinggi serat dan makanan fermentasi mengalami lebih sedikit stres, usus lebih sehat, profil metabolit inflamasi lebih sehat, serta komposisi dan fungsi mikroba yang sedikit lebih baik.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | MINDBODYGREEN

Baca juga: Diet Sembarangan Bisa Akibatkan Defisiensi Protein, Ini Dampaknya

Berita terkait

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

20 jam lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

20 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

2 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

4 hari lalu

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

6 hari lalu

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

Fokus pada pola makan yang baik dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi bisa membantu meringankan gejala menopause.

Baca Selengkapnya