Pesan Dokter kepada Ibu Penderita Hepatitis B

Reporter

Antara

Senin, 19 Desember 2022 20:25 WIB

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam Hendra Nurjadin mengatakan infeksi virus hepatitis B dapat menular dari ibu kepada bayinya, terutama saat proses persalinan.

“Jadi selama kehamilan risiko ibu menularkan pada bayi bisa terjadi, khususnya pada saat melahirkan,” katanya dalam diskusi mengenai penyakit hepatitis, Senin, 19 Desember 2022.

Konsultan gastro entero hepatologi Rumah Sakit Mayapada Tangerang ini mengatakan ibu yang menderita hepatitis B atau C, biasanya akan melahirkan secara sesar untuk menghindari luka saat persalinan. Kedua virus hepatitis ini menular lewat darah dari penderita sehingga pada saat kehamilan janin belum terinfeksi karena terlindung oleh plasenta dan ari-ari yang mempunyai filter.

“Saat melahirkan itu mungkin tidak terjaga proses persalinannya bisa luka sehingga akibatnya semua ibu yang punya hepatitis B akan dilahirkan secara sesar. Begitu anak lahir akan diberikan antivirus B yaitu imunisasi yang aktif kita memberikan antibodi,” ucapnya.

Ibu yang menderita hepatitis B atau C disarankan untuk tidak menyusui bayinya secara langsung karena dikhawatirkan akan terjadi luka pada saat proses menyusui yang akan menginfeksi bayi. Dokter anak akan meminta ibu untuk memompa asi dan diberikan lewat dot karena virus hepatitis tidak masuk ke air susu.

Advertising
Advertising

Penggunaan alat pribadi
Selain itu, penularan hepatitis B dan C melalui darah juga bisa terjadi karena penggunaan alat pribadi yang memungkinkan terjadi perdarahan, seperti pisau cukur yang dipakai bersama dan injeksi obat pada pengguna obat-obatan terlarang.

“Kalau orangnya tertular secara darah itu meliputi penggunaan obat-obatan injeksi atau pengguna obat-obatan narkoba dan jarum suntiknya tukar-tukaran, penggunaan alat yang bisa menimbulkan pendarahan misalnya pisau cukur dan sebagainya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan perilaku yang berisiko seperti membuat tato di tempat yang tidak bersih, tindik telinga, atau perilkau aktivitas seksual yang tidak terjaga dengan baik juga jadi faktor risiko penularan hepatitis B dan C melalui darah. Karena itu, penggunaan alat pribadi yang memungkinkan terjadi perdarahan perlu dipisah masing-masing orang.

“B dan C ini dari darah, beberapa persen akan berkembang lebih lanjut menjadikan kronis dan itu bisa bertahan bertahun-tahun dan menjadikan kerusakan hati akhirnya akan menjadi sirosis maupun komplikasi ke arah kanker hati,” paparnya.

Selain virus hepatitis B dan C yang menular lewat darah, ada juga hepatitis dengan virus A dan E yang dapat menular melalui makanan. Namun, infeksi ini bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan apapun karena inkubasi virusnya hanya bertahan 1-2 bulan di dalam tubuh. Namun, ia mengatakan hepatitis A bisa lebih berat jika penderita sudah mengalami penurunan fungsi hati atau liver sebelumnya akibat konsumsi alkohol sehingga bisa terjadi kerusakan hati yang tidak bisa dikompensasi tubuh.

Hendra menjelaskan masa inkubasi virus hepatitis A, B, C, D dan E sekitar empat minggu dengan gejala flu, demam, badan pegal, mual dan lemas, dan muncul tanda yang jelas seperti kulit menguning dan penurunan fungsi liver melalui pemeriksaan laboratorium.

Baca juga: Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai sejak Dini

Berita terkait

Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

1 hari lalu

Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

Anggur mengandung senyawa resvaratrol yang bisa cegah kerusakan sel liver dan meningkatkan antioksidan tubuh, intinya menjaga kesehatan liver.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

19 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

20 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

Memahami Sindrom Gilbert yang Dialami Bintang The Bachelor Joey Graziadei

58 hari lalu

Memahami Sindrom Gilbert yang Dialami Bintang The Bachelor Joey Graziadei

Sindrom Gilbert adalah kondisi genetik umum yang membuat liver tak bisa memproses bilirubin dengan semestinya, seperti yang dialami Joey Graziadei.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya

Tanda Umum Penyakit Hati yang Dapat Terlihat pada Kuku

26 Februari 2024

Tanda Umum Penyakit Hati yang Dapat Terlihat pada Kuku

Salah satu tanda umum yang lazim penderita penyakit hati adalah kelainan pada kuku.

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

16 Januari 2024

Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

Oyster merupakan salah satu jenis tiram yang menjadi makanan mewah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Gaucher, Kondisi Menumpuknya Lemak pada Organ Tubuh

10 Januari 2024

Mengenal Penyakit Gaucher, Kondisi Menumpuknya Lemak pada Organ Tubuh

Penyakit gaucher secara umum disebabkan adanya mutasi pada gen bernama GBA.

Baca Selengkapnya

Masalah Liver yang Terlihat di Kaki

1 Januari 2024

Masalah Liver yang Terlihat di Kaki

Pakar menyebut kaki menjadi area yang terpengaruh masalah liver. Ia pun membagikan tanda kerusakan hati yang terlihat di kaki.

Baca Selengkapnya