Waktu yang Dianjurkan Periksa Anemia Defisiensi Zat Besi

Reporter

Antara

Senin, 2 Januari 2023 15:23 WIB

Ilustrasi anemia. (Style Craze)

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan skrining untuk mendeteksi anemia defiensi zat besi dapat dimulai sejak usia 9-12 bulan. Begitu penjelasan spesialis penyakit dalam Dias Septalia Ismaniar.

"Kemudian enam bulan setelahnya dan setiap tahun dari usia 2 sampai 5 tahun yang berisiko tinggi terjadinya anemia defisiensi zat besi," ujar dokter di RS Pondok Indah - Pondok Indah, Jakarta Selatan, itu.

Dia mengatakan pada dewasa, skrining dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap, terutama ketika dinyatakan hamil. Saat hamil, perempuan harus mulai rutin memeriksakan darahnya karena anemia pada ibu hamil cukup sering ditemukan. Skrining berikutnya ketika mulai sering merasakan keluhan seperti mudah lelah, terengah-engah, pusing, pandangan sering berkunang-kunang, wajah terlihat lebih pucat, mata menguning, sering berdebar, mengalami sesak napas dan nyeri dada.

Selain itu, yang terdiagnosa penyakit tertentu seperti penyakit ginjal atau liver kronis, adanya pendarahan aktif, misalnya karena wasir, terutama yang sering mengalami buang air besar berdarah, haid lama dan berkepanjangan dengan volume darah sangat banyak. Skrining juga sebaiknya dilakukan yang malnutrisi, sulit makan, infeksi kronis, misalnya TBC dan autoimun, yang mengonsumsi obat-obatan jangka lama seperti salah satu obat HIV, rhematoid arthritis, pasien kanker yang sedang kemoterapi.

Dias mengingatkan anemia dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh, terutama bila dibiarkan dalam jangka waktu lama. Komplikasi yang dapat terjadi misalnya penyakit jantung anemik, risiko infeksi, komplikasi kehamilan, kelelahan yang ekstrem, dan lain-lain.

Advertising
Advertising

Untuk mencegahnya tubuh perlu mendapatkan cukup asupan zat besi. Menurut Dias, pemenuhan zat besi harian sebenarnya dapat tercukupi dari makanan sehari-hari seperti daging merah, hati, ayam, ikan-ikan laut dalam seperti salmon, tuna, kerang, telur, kacang-kacangan, bayam, brokoli, biji-bijian, dan lain-lain.

"Pastikan asupan gizi seimbang. Jangan sembarangan mengonsumsi tablet penambah darah tanpa melakukan pengecekan darah terlebih dulu. Jadi, pastikan Anda benar mengalami defisiensi zat besi. Kemudian, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosisnya, lama penggunaan, dan evaluasi kembali setelahnya," saran Dias.

Baca juga: Kaitan Defisiensi Zat Besi dan Depresi

Berita terkait

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

5 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

30 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

34 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

34 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

41 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

42 hari lalu

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

saat menitipkan hewan peliharaan ketika mudik lebaran, sejumlah hal ini perlu dipastikan

Baca Selengkapnya

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

42 hari lalu

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

Kucing merupakan makhluk hidup yang butuh makan. Namun apa jadinya jika kucing kekurangan makan karena tertinggal saat mudik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

50 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

55 hari lalu

Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

Dokter gizi sarankan makan camilan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari di kala berpuasa. Ini pilihan camilannya.

Baca Selengkapnya

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

56 hari lalu

Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.

Baca Selengkapnya