Sindrom Marfan, Bagaimana Mempengaruhi Pertumbuhan Bagian Tubuh dan Penyebabnya?

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 15 Januari 2023 15:33 WIB

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Marfan kondisi yang rentan dialami tersebab pengaruh genetik. Mengutip Medline Plus, mutasi gen FBN1 penyebab dari sindrom Marfan. Gen FBN1 mengarahkan pembuatan protein yang disebut Fibrillin-1. Adapun molekul lain untuk membentuk filamen atau benang tipis yang disebut mikrofibril.

Mikrofibril menjadi bagian dari serat yang memberikan kekuatan dan kelenturan jaringan ikat. Mikrofibril mengikat molekul atau faktor pertumbuhan dan melepaskan di berbagai waktu untuk mengontrol pertumbuhan dan perbaikan jaringan organ di seluruh tubuh.

Kondisi sindrom Marfan

Advertising
Advertising

Mutasi gen FBN1 mengurangi jumlah fungsional fibrillin-1 yang tersedia untuk membentuk mikrofibril. Akibatnya, mikrofibril tidak bisa terikat dengan faktor pertumbuhan, tersedia faktor pertumbuhan berlebih dan kelenturan di banyak jaringan menurun. Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan berlebihan dan ketakstabilan jaringan atau sindrom Marfan.

Mengutip Medical News Today, kebanyakan orang dengan sindrom Marfan terwariskan dari orang tua yang memiliki kelainan gen tersebut. Setiap anak dari orang tua yang terkena sindrom ini berisiko 50 persen terwariskan gen tersebut.

Baca: Reaksi Alergi Benjolan Sengatan Nyamuk, Apa Itu Sindrom Skeeter?

Adapun 25 persen orang yang memiliki sindrom Marfan, kelainan gen juga tidak berasal dari kedua orang tua. Mutasi baru berkembang secara spontan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi. Sebab, sindrom Marfan mempengaruhi hampir seluruh bagian tubuh.

Sindrom Marfan menyerang jaringan ikat seperti tulang, tulang rawan, ligamen, tendon, dan lemak. Jaringan ini berfungsi untuk menyatukan atau menghubungkan berbagai sel, organ dan jaringan tubuh.

Jaringan ikat merupakan serat yang menopang organ dan struktur lain di tubuh manusia. Jaringan ini ada di berbagai organ vital manusia, termasuk jantung, kerangka, hingga pembuluh darah.

Merujuk The Marfan Foundation, kasus sindrom Marfan terjadi dalam perbandingan 1 dari 5.000 orang pria dan wanita. Dalam kebanyakan kasus, gejala sindrom Marfan kelihatan jelas karena perubahan jaringan ikat yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Gejala ini bisa muncul di sistem kerangka, jantung dan pembuluh darah, mata, kulit, dan organ. Ciri utama sindrom Marfan, postur tinggi dan kurus dengan lengan, tungkai, jari tangan dan kaki yang terlalu panjang untuk bagian tubuh lainnya.

Baca: Mengenal Sindrom Gilbert, Kelainan Genetik yang Tidak Disadari Pengidapnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

1 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

3 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

5 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

11 hari lalu

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

22 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

25 hari lalu

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

26 hari lalu

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

32 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya