10 Kanker Paling Mematikan Versi WHO, Tidak Disebut Kanker Payudara

Rabu, 25 Januari 2023 09:45 WIB

Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi manusia. Meski memang diagnosis dan perawatan lebih dini dapat mengurangi risiko, kanker tetap menjadi penyakit yang mematikan.

Menurut World Health Organisation atau WHO, terdapat tiga kanker yang menyebabkan kematian paling banyak di dunia pada 2020. Ketiga kanker tersebut adalah kanker paru-paru dengan 1,8 juta kematian, kanker kolorektal dengan 916 ribu kematian, dan kanker hati dengan 830 ribu kematian. Namun, ketiga kanker tersebut bukanlah kanker yang paling mematikan.

Dikutip dari Live Science, menurut seorang peneliti di American Cancer Society, Rebecca Siegel, jumlah orang yang dibunuh oleh kanker setiap tahun bergantung pada dua faktor: berapa banyak orang yang mengidapnya dan berapa persen orang yang menderita kanker bertahan hidup. Oleh sebab itu, kanker paling mematikan adalah mereka dengan kelangsungan hidup terendah.

Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan ukuran yang disebut “the 5-year relative" atau kelangsungan hidup relatif lima tahun. Ini adalah persentase orang yang diharapkan bertahan dari efek kanker tertentu, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya, selama lima tahun setelah diagnosis.

Baca: Kenali Kombinasi Gejala pada Kanker Usus, Berikut yang Pertama dan Paling Terlihat

Kanker Paling Mematikan

Advertising
Advertising

Berikut merupakan 10 kanker paling mematikan menurut Surveillance, Epidemiology, and End Results Program, sebuah program dari National Cancer Institute atau NCI di Amerika yang mengumpulkan dan menganalisis data dan statistik kanker di Amerika.

1. Kanker Pankreas

Penderita kanker pankreas memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 11,5 persen. Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas yang membantu pencernaan. Kanker sistem pencernaan pada umumnya cukup mematikan, dengan kurang dari setengah pasien yang bertahan hidup lima tahun dan kanker pankreas adalah yang paling mematikan.

2. Mesothelioma

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Mesothelioma adalah kanker sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru, yang disebut pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 12 persen.

3. Kanker Kantung Empedu

Kanker sistem pencernaan ini dimulai di kantung empedu. Kantung empedu, terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu yang merupakan zat yang dibuat oleh hati yang membantu pencernaan. Batu empedu, yang merupakan endapan kolesterol dan bahan lain yang keras dan kecil di kantong empedu, secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu. Penderita kanker kantong empedu memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 19,4 persen.

4. Kanker Esofagus

Kerongkongan adalah tabung berotot yang mengangkut makanan ke perut. Faktor yang menaikkan risiko kanker kerongkongan adalah usia tua, laki-laki, merokok, minum alkohol, dan refluks asam, yakni asam lambung naik ke kerongkongan bagian bawah. Penderita kanker esofagus memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 20,6 persen.

5. Kanker Hati dan Saluran Empedu

Kanker hati adalah salah satu bentuk kanker paling umum di seluruh dunia. Faktor yang meningkatkan risiko paling signifikan untuk kanker hati adalah infeksi hepatitis B atau hepatitis C kronis. Kedua infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani.

Kanker yang terkait erat adalah kanker saluran empedu atau intrahepatic bile duct cancer, yang terjadi pada saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan. Penderita kedua kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 20,8 persen.

6. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau adalah penyebab utamanya. Ada dua jenis utama: kanker paru-paru non-sel kecil, yang paling umum, dan kanker paru-paru sel kecil, yang menyebar lebih cepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien yang merokok untuk mempersiapkan pengobatan adalah berhenti merokok. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 22,9 persen.

7. Kanker Pleura

Pleura adalah selaput paru-paru. Kanker pleura terjadi di rongga pleura, ruang di dalam rongga dada tetapi di luar paru-paru, atau di lapisan sel yang mengelilingi paru-paru. NCI memasukkan mesothelioma pleura dalam kategori mesothelioma untuk tujuan pemantauan kelangsungan hidup, sehingga kasus mesothelioma pleura tidak termasuk dalam statistik kanker pleura.

Namun tidak semua kanker pleura adalah mesothelioma. Banyak dari kanker pleura nonmesothelioma ini adalah "jaringan histologi yang tidak diketahui," yang berarti bahwa dokter tidak yakin jenis jaringan atau sel apa itu Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 22 persen.

8. Monositik Leukemia Akut

Leukemia monositik akut adalah subtipe dari jenis leukemia yang disebut leukemia myeloid akut (LMA). Kanker ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 24,8 persen.

9. Kanker Otak

Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak. Kanker otak lebih sering menyebar ke sana dari kanker lain. Namun, kanker otak yang disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tidak termasuk dalam statistik kelangsungan hidup kanker otak karena kanker dikategorikan menurut tempat asalnya. Penderita kanker ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 32,5 persen.

10. Leukemia Myeloid Akut

LMA mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid, yang merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit. Penderita kanker Leukimia Myeloid Akut ini memiliki kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 30.5 persen.

RYZAL CATUR ANANDA

Baca juga: Nyeri di 3 Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Kanker Prostat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

41 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya