Apa itu Pembekuan Darah dan Siapa Saja yang Berisiko Terkena?

Rabu, 1 Februari 2023 11:11 WIB

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.

TEMPO.CO, Jakarta - Penggumpalan atau pembekuan darah memiliki peranan penting didalam proses penumbuhan tubuh seseorang tetapi juga bisa menjadi masalah serius jika terjadi di dalam vena dan arteri yang membawa darah ke ataupun dari jantung.

Melansir dari Healthline.com, arteri merupakan pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke tubuh. Sementara, vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dengan sedikit oksigen dari tubuh kembali ke jantung, untuk kemudian dialirkan kembali oksigen.

Baca: Waspadai Pembekuan Darah Bisa Sebabkan Kematian

Pembekuan darah terbentuk saat trombosit dan protein plasma yang menebal, membentuk massa semisolid. Proses ini kemungkinan dipicu oleh luka atau terkadang dapat terjadi dipembuluh darah yang tidak memiliki luka. Bekuan darah yang terbentuk dapat berpindah ke bagian atau organ lain sehingga menyebabkan kerusakan.

Faktor dan kondisi tertentu bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan darah yang mengganggu, beberapa gangguan kesehatan yang dapat berkaitan dengan gumpalan darah tersebut adalah gagal jantung, Atherosklerosis atau penumpukan lemak, Arteriosklerosis atau kegagalan pembuluh darah dalam mengalirkan oksigen, obesitas serta juga sroke.

Advertising
Advertising

Melansir dari Healthline.com, penyebab terjadinya pembekuan darah adalah karena kekurangan vitamin K atau bisa juga karena efek samping dari obat-obatan seperti anti-koagulan.

Faktor Risiko Penyebab Pembekuan Darah

Berada dalam suatu possi tubuh yang terlalu lama dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah yang juga beresiko menyebabkan pembekuan darah. Selain itu, inilah beberapa faktor risiko lainnya yang menyebabkan pembekuan darah yaitu:

1. Bayi baru lahir karena kekurangan vitamin K

2. Riwayat Kesehatan keluarga dengan penyakit pembekuan darah

3. Orang yang menderita kanker, autoimun, atau juga penyakit hati.

4. Orang yang melakukan Transfusi darah.

5. Penderita Obesitas

6. Infeksi.

7. Mengkonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik, pengencer darah, atau interferon alfa.

8. Melewati pembedahan.

9. Obat berbasis hormon, seperti pil KB.

Kehamilan dan melahirkanItulah beberapa faktor risiko seseorang terkena gangguan pembekuan darah. Agar terhindar dari gangguan tersebut kita dapat mencoba untuk meluruskan kaki, melakukan pergerakan ringan, hingga berjalan-jalan agar aliran oksigen dan darah dalam tubuh berjalan lancar dan tentunya akan sangat membantu mencegah terjadinya perlambatan aliran darah yang memicu terjadinya pembekuan darah.

Pencegahan pembekuan darah berikutnya yaitu mencoba untuk menjaga berat badan agar tetap ideal. Sebab, salah satu faktor risiko terjadinya trombosis adalah obesitas atau kelebihan berat badan.

RECHA TIARA DERMAWAN

Baca juga: Waspada 15 Gejala Pembekuan Darah, Anda Kerap Memar pada Kulit?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

12 jam lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

16 jam lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

2 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

6 hari lalu

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

7 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

11 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

15 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya