Eskapisme: Ketika Seseorang Memilih Melarikan Diri dari Kenyataan

Senin, 6 Februari 2023 16:14 WIB

Ilustrasi liburan (freepik.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Escapism atau eskapisme diartikan sebagai pelarian dari kenyataan. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, eskapisme kehendak atau kecenderungan menghindar dari kenyataan dengan mencari hiburan dan ketenteraman di dalam khayal atau situasi rekaan.

Apa itu eskapisme?

Advertising
Advertising

Arti eskapisme ada beragam. Mengutip Mobility, beberapa rumusan tentang eskapisme menggambarkan tindakan melarikan diri dalam fantasi atau imajinasi. Arti lainnya juga bisa kerinduan terhadap hiburan dan mengalihkan perhatian.

Intinya, eskapisme tindakan mengesampingkan dunia nyata untuk sementara waktu demi realitas yang berbeda. Pelarian dari aspek kehidupan sehari-hari yang dianggap tidak menyenangkan.

Baca: Dampak Buruk Akibat Mengalami Ghosting


Kata eskapisme biasa digunakan oleh psikolog dan peneliti media dalam mempelajari konsep melarikan diri dari kenyataan. Beralih kepada kenyataan lain juga terbukti dapat memberikan pelajaran juga hiburan.

Manusia secara khusus mencari peluang untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari untuk sementara waktu. Peluang yang memungkinkan untuk bersantai, melupakan masalah, mendapat kelonggaran dari emosi yang tidak menyenangkan dan sebagai gantinya mengalami perasaan lain.

Eskapisme tak hanya memberi kita kesempatan untuk mengalihkan perhatian, tapi juga menebus ambisi yang tidak terpenuhi. Eskapisme juga perlu diwaspadai batas antara pemulihan dan distraksi.

Mengutip Healthline, umumnya eskapisme dikategorikan sebagai gangguan serius jika berlangsung dalam jangka panjang atau berlebihan. Eskapisme berkemungkinan masih wajar saat sesekali saja.

Faktor yang memicu eskapisme

1. Ketika tantangan dalam hidup ada di tingkat yang kurang tepat, seperti perasaan kewalahan atau tingkat stres yang tinggi. Tapi bisa juga kurangnya tantangan atau kebosanan yang signifikan.

2. Saat merasa sebagai individu tidak cocok dengan dunia yang lebih luas atau dalam masa keluar dari zona nyaman.

3. Ketika tidak bahagia tetapi tak mencari cara untuk mengubah sesuatu.

4. Mengikuti pengalaman sulit yang membuat kewalahan di tingkat psikologis dan emosional.

Baca: PTSD Rentan Memicu Sikap Waspada Berlebihan Saat Teringat Trauma atau Hyperarousal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

5 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

6 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

9 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

11 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya