Penyebab Obesitas Menurut Ahli Gizi, Bukan karena Banyak Makan

Reporter

Antara

Selasa, 21 Februari 2023 22:15 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas dapat dialami segala usia. Obesitas juga salah satu penyakit degeneratif yang kini banyak dialami usia anak dan remaja. Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dian Kusuma Dewi, menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebab obesitas.

"Pandemi, belajar dari rumah, dan godaan pemesanan makanan melalui online, membuat generasi rebahan cenderung malas gerak namun rajin ngemil. Akibatnya, kerap terlihat orang-orang yang kelebihan berat badan," kata Dian.

Menurut staf pengajar pada Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI itu, obesitas adalah saat orang mengalami ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dengan keluar. Saat terjadi ketidakseimbangan dan akhirnya menumpuk, maka orang dapat mengalami kelebihan berat badan yang akhirnya berujung pada obesitas.

“Sebetulnya tidak semata-mata seseorang langsung mengalami obesitas. Pada prosesnya akan diawali dengan kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan yang tidak tertangani dengan baik dapat naik menjadi kategori obesitas kelas 1. Obesitas kelas 1 yang belum tertangani juga maka orang tersebut dapat masuk menjadi obesitas kelas 2,” ujar Dian.

Bukan karena makan banyak
Menurut pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) itu, makan banyak tidak selalu menjadi penyebab obesitas. Justru, pada beberapa kasus ditemukan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kurang dari kebutuhannya namun jenis yang dipilih dan jadwal makan yang salah sering jadi penyebab.

Advertising
Advertising

Selain itu, pola tidur yang kurang seimbang juga dapat menjadi pemicu pada beberapa kasus obesitas. Pola tidur atau istirahat yang kurang akan berpengaruh terhadap ketidakseimbangan hormon dan ini banyak dialami remaja.

Pada masa tersebut, emosi remaja belum stabil dan sedang memasuki masa pencarian jatidiri menuju dewasa. Belum lagi kemajuan teknologi saat ini juga cukup mendorong orang mengalami obesitas, mulai dari begitu mudahnya memesan makanan melalui aplikasi hingga melakukan kegiatan tanpa harus bertatap muka yang turut mengurangi aktivitas fisik.

Orang yang terbiasa lari pagi, main basket, atau olahraga lain menjadi takut melakukannya saat awal pandemi karena memang pemerintah memberlakukan aturan yang membatasi aktivitas masyarakat. Selain kenaikan berat badan, obesitas akan berdampak pada tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, seperti diabetes, gangguan jantung, paru, hati, dan berbagai penyakit lain.

Di sisi lain, obesitas pada remaja juga dapat menyebabkan depresi karena rasa malu, bahkan ada yang mengalami perundungan melalui body shamming. Saat depresi, mereka akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatu yang berujung pada penurunan prestasi belajar.

Pilihan Editor: Inilah Hubungan Obesitas dan Rendahnya Kandungan Vitamin D dalam Tubuh

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

20 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

25 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

27 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

32 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

32 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya