Segala Hal Tentang Kemarahan: Mekanisme Marah Hingga Fakta Sehatnya Kemarahan

Kamis, 2 Maret 2023 07:00 WIB

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz

TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan kerap identik dengan sifat buruk. Namun rupanya, kemarahan tak melulu terkait sifat negatif. Sebab mengutip dari healthline.com, kemarahan bisa menguatkan, jika kita bisa mengontrol marah yang sehat secara emosional dan marah yang tidak menyehatkan.

Menurut Juli Farga, seorang psikolog tersertifikasi dari San Fransisco, California, berikut 4 fakta yang perlu diketahui tentang kemarahan:

1. Kemarahan bukanlah termasuk emosi buruk

Tumbuh dalam keluarga yang kental dengan suasana konflik atau penuh dengan kekerasan dapat menanamkan keyakinan bahwa kemarahan itu berbahaya. Di sisi lain, sebetulnya marah tidak selalu identik dengan kekerasan atau sikap menyakiti orang lain.

Yang merusak adalah bagaimana kemarahan dikomunikasikan. Kemarahan yang diekspresikan sebagai pelecehan fisik atau verbal meninggalkan bekas luka emosional, tetapi amarah yang diekspresikan tanpa kekerasan dapat menumbuhkan keintiman dan membantu memperbaiki hubungan.

Advertising
Advertising

2. Menyembunyikan kemarahan dapat menimbulkan konsekuensi

Percaya bahwa amarah itu beracun dapat membuat kita menelan amarah kita. Tetapi menyembunyikan emosi ini memiliki konsekuensi. Nyatanya, kemarahan kronis terkait dengan masalah kesehatan seperti insomnia, kecemasan, dan depresi.

Kemarahan yang tidak terselesaikan dan tidak diungkapkan juga dapat menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti penggunaan narkoba, makan berlebihan, dan pengeluaran berlebihan.

Emosi yang tidak nyaman perlu ditenangkan, dan ketika seseorang tidak mendapat dukungan penuh kasih, mereka akan menemukan cara alternatif untuk mematikan perasaannya.

3. Kemarahan yang terikat pada hasil bisa berisiko secara emosional

Mengandalkan kemarahan kita untuk mengubah sebuah hasil dapat membuat kita merasa putus asa, sedih, dan kecewa, terutama jika orang atau situasinya tidak berubah.

Dengan mengingat hal itu, sebelum menghadapi seseorang, tanyakan pada diri Anda: "Apa yang saya harapkan dari interaksi ini?" dan "Bagaimana perasaan saya jika tidak ada yang berubah?"

Kita tidak dapat mengubah orang lain, dan meskipun hal itu mungkin mengecewakan, hal itu juga dapat membebaskan kita untuk mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat kita kendalikan.

4. Ada sejumlah cara sehat untuk mengungkapkan kemarahan

Menggunakan pernyataan “aku” adalah salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan marah secara verbal.

Membiarkan emosi Anda dapat melukai perasaan orang lain, memungkinkan mereka mendengar dan menerima kata-kata pedas Anda. Alih-alih mengatakan, "Kamu selalu membuat saya marah," cobalah mengatakan, "Saya marah karena..."

Jika menghadapi orang tersebut tidak memungkinkan, mengarahkan energi Anda ke aktivisme dapat memberikan rasa kebersamaan, yang dapat mendukung dan menyembuhkan.

Dalam situasi di mana orang selamat dari trauma, seperti pelecehan, penyerangan, atau kematian orang yang dicintai, ketahuilah bahwa pengalaman Anda dapat membantu orang lain semakin kuat.

Tips Mengendalikan Marah

Menurut laman verywellmind.com, berikut sejumlah tips mengendalikan amarah:

1. Mengetahui permasalahan

Jika akhir-akhir ini kamu sering marah-marah, coba cari tahu apa yang membuatmu marah atau memicu kemarahanmu. Jangan langsung menyalahkan orang lain atau keadaan yang kamu hadapi. Lihat lagi ke dalam diri, adakah persoalan personal yang kemudian memantik emosi. Yang terjadi di luar itu hanyalah pemantiknya.

2. Mengevaluasi kemarahan

Pertanyaan besar saat mengevaluasi kemarahan adalah kenapa kamu marah? Terkadang, kemarahan adalah peringatan kalau kamu perlu berubah. Misalkan kamu sedang menjalani hubungan yang tidak sehat dengan seseorang, kemudian orang itu membuatmu kesal. Pada prinsipnya, hubungan kalianlah yang bermasalah. Dan kamu bisa memutuskan untuk lanjut -yang artinya akan berlanjut dengan kemarahan berikutnya, atau cukup sampai di sini.

3. Mengelola pikiran

Sebelum meluapkan kemarahan, kamu perlu mencoba fokus pada kenyataan, tanpa memikirkan segala sesuatu yang belum tentu terjadi. Kamu dapat mengucapkan kalimat menenangkan untuk meredam pikiran yang bikin marah.

Sampaikan kepada diri sendiri kalimat seperti: "saya baik-baik saja","tetap tenang", "semua akan berjalan sebagaimana mestinya", dan lainnya. Mengucapkan kalimat itu berulang kali dapat membantu meredakan marah.

4. Berfokus pada relaksasi

Ada banyak latihan relaksasi yang dapat diterapkan untuk meredakan kemarahan. Contohnya latihan pernapasan, relaksasi otot, yoga, lari, jogging, meditasi, dan sebagainya.

Yang perlu diketahui adalah, relaksasi juga perlu latihan. Jadi, pada awalnya kamu mungkin berpikir upaya ini tidak efektif. Lambat laun, kamu akan merasakan latihan itu bermanfaat.

5. Memahami perasaan

Kamu perlu untuk mengambil waktu sejenak dan berpikir tentang emosi yang sedang dirasakan. Sering kali kemarahan adalah cara menyembunyikan emosi tertentu, seperti malu, sedih, dan kecewa. Karena itu, mengakui emosi memicu kemarahan dapat membantu menemukan akar persoalannya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

6. Bergerak

Kemarahan memberikan energi. Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan lonjakan emosi adalah dengan terlibat dalam aktivitas fisik, misalnya olahraga. Olahraga membantu mengurangi stres dan menjernihkan pikiran.

7. Berbicara dengan teman

Ungkapkan suatu masalah atau perasaan kepada seseorang yang kamu percaya. Lebih baik lagi jika orang tersebut dapat membantu menenangkanmu. Jika kamu sedang curhat dengan teman, pastikan kamu hanya menyampaikan, bukan melampiaskan marah kepadanya.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Kiat Mengendalikan Diri agar Marah tak Berlebihan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

6 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

15 hari lalu

Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

23 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

31 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

34 hari lalu

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.

Baca Selengkapnya