Tanda Anak Terkena TBC, Orang Tua Mesti Waspada

Reporter

Antara

Sabtu, 25 Maret 2023 14:09 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Diah Asri Wulandari mengatakan batuk lebih dari dua minggu bisa jadi salah satu gejala tuberkulosis (TBC) yang harus diantisipasi. Jika melihat gejala tersebut pada anak maka orang tua harus segera memeriksakannya ke dokter.

"Berat badan anak turun selama tiga bulan, batuk atau demam selama dua minggu, wajah lesu, dan anak tidak aktif merupakan gejala umum dari penyakit TBC pada anak," katanya dalam diskusi memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2023. "Kita bisa melakukan diagnosis jika tanda-tanda tersebut ada, sudah diobati, namun tak kunjung hilang maka lihat sumbernya. Bisa jadi sumbernya adalah siapa pun yang satu rumah. Kalau ada, maka bawa juga ke dokter."

Menurutnya, TBC pada umumnya menular melalui percikan dahak, baik yang keluar melalui mulut atau hidung, yang kemudian dihirup oleh orang yang berada di sekitar. TBC juga bisa dicegah dengan vaksin. Meski tidak 100 persen, vaksin mencegah dari TBC yang lebih berbahaya lagi.

Ia juga menyatakan TBC harus ditangani secara serius mengingat kasus pada anak meningkat lebih dari 200 persen pada 2023. Diah menyarankan agar tidak perlu panik jika didiagnosis mengidap TBC selama makan dan minum obat secara teratur serta melakukan pencegahan dengan vaksin.

Hasil tes mantoux
Hasil tes mantoux (diagnostik tuberkulosis) negatif bukan berarti anak bebas TBC. Ada keadaan meski hasil tesnya negatif, pengidap TBC belum dinyatakan sembuh. Menurut Diah, hasil tes mantoux tidak bisa dijadikan satu-satunya rujukan untuk menyatakan apakah anak telah sembuh karena reaksi imunnya dapat berubah setelah mengidap TBC.

Advertising
Advertising

"Kita harus yakin betul, dua bulan setelah sembuh dari terapi, kita harus periksa lagi dahaknya, apakah ada kuman TBC atau tidak? Kalau tidak ada kuman, dilihat lagi gejalanya. Apakah masih batuk atau demam selama dua minggu? Apakah berat badan tetap turun?" katanya.

Diah menambahkan TBC dapat dicegah dengan vaksin. Meskipun tidak sampai 100 persen, vaksin mencegah penderita TBC tidak mengidap TBC yang lebih parah lagi. Ia juga menyatakan TBC harus ditangani secara serius mengingat kasus pada anak meningkat lebih dari 200 persen pada 2023.

Pilihan Editor: Inovasi Baru Atasi TBC untuk Pasien dengan Resistensi Obat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

5 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

23 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

24 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

24 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

24 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

25 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

30 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

30 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya