Apa Itu Kissing Disease? Penyakit Menular Melalui Air Liur

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 13 April 2023 18:19 WIB

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kissing disease termasuk istilah yang digunakan untuk penyakit menular infeksi mononukleosis biasanya disebut mono, yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr menyebar melalui air liur.

Disebut kissing disease dalam laman verywellhealth, karena berciuman menjadi penyebab utama infeksi virus Epstein-Barr di kalangan remaja dan dewasa muda.

Sementara virus ini juga dapat berkembang melalui peralatan makanan yang terkontaminasi air liur, sedotan bekas, dan gelas minum atau sikat gigi yang digunakan bersama. Virus Epstein-Barr memiliki masa inkubasi yang berlangsung sangat lama, antara empat dan delapan minggu.

Gejala Kissing Disease

Lantaran masa inkubasi yang panjang ini, dibutuhkan lebih dari satu bulan bagi seseorang yang terinfeksi virus ini menjadi penyebab tunggal untuk mulai memperhatikan gejala mononukleosis. Orang dengan mono biasanya merasa sangat lelah atau letih. Selain itu, sakit kepala, dan nyeri tubuh, infeksi kissing disease ditandai dengan 3 gejala klinis, seperti demam, sakit tenggorokan, sampai pembengkakan kelenjar getah bening.

Kissing disease menular juga menyebabkan ruam kulit yang bervariasi, itu bisa terlihat makulopapular, morbiliformis, ruam campak dengan bintik-bintik.

Siapa Saja Yang Rentan?

Seringkali ada dua orang yang mendapatkan virus Epstein-Barr, yaitu anak usia sekolah awal dan remaja atau dewasa muda. Anak-anak kecil biasanya terkena tanpa gejala, sedangkan remaja dan orang berusia 20-an kemungkinan besar terkena mono. Sekitar satu dari empat orang dalam kelompok usia ini yang terkena Epstein-Barr mengalami kissing disease, tetapi siapa pun bisa mendapatkannya, berapa pun usianya.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, anak kecil lebih mungkin merasakan gejala yang jauh lebih ringan, seperti demam ringan, kehilangan nafsu makan, sementara, atau merasa lebih lelah dari biasanya, atau mereka mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Profesor di Sekolah Kedokteran di Minneapolis, Hank Balfour, Jr., MD mengatakan dokter belum yakin mengapa remaja dan orang dewasa terkena mono lebih keras daripada anak-anak yang lebih muda, tetapi beberapa percaya itu ada hubungannya dengan perbedaan dalam sistem kekebalan mereka.

“Reaksi yang lebih ringan terhadap Epstein-Barr mungkin ada kaitannya dengan fakta anak kecil memiliki sistem kekebalan yang lemah. Saat anda mencapai usia dewasa tanpa mengalami infeksi itu, maka sistem imun akan terpukul lebih keras.” jelas Dr. Balfour seperti yang dikutip dalam laman everydayhealth ihwal penyakit menular ini.

VERYWELLHEALTH | EVERYDAYHEALTH

Pilihan editor : Sering Tersandung atau Kerap Nyeri Otot Bisa Jadi Pertanda Gejala Myositis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

4 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

7 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

19 hari lalu

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan

Baca Selengkapnya

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

20 hari lalu

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

20 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

23 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

32 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

37 hari lalu

Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

40 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya