Kilas Balik Penetapan 17 April Sebagai Hari Hemofilia Sedunia

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 April 2023 23:36 WIB

www.uwpexponent.org

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hemofilia Sedunia diperingati pada tanggal 17 April setiap tahunnya. Hari ini menandai ulang tahun kelahiran Frank Schnabel, pendiri World Hemophilia Federation (WHF), yang sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan menjelaskan seseorang tentang hemofilia dan gangguan perdarahan lainnya.

Pada Hari Hemofilia Sedunia, perhatian publik mengarah pada kelainan darah genetik langka yang dikenal sebagai hemofilia, yang menghambat pembekuan darah, yang menyebabkan pendarahan yang signifikan selama cedera dan operasi. Meskipun luka ringan biasanya tidak menjadi perhatian, namun hemofilia berat dapat menyebabkan pendarahan internal yang merusak organ dan mengakibatkan kematian.

Setiap tahun pada 17 April, orang-orang di seluruh dunia memperingati Hari Hemofilia Sedunia untuk mengakui sukarelawan, yang mendukung komunitas hemofilia dan meningkatkan kesadaran tentang kondisi tersebut. Federasi Hemofilia Dunia dalam laman economictimes, memperingati hari ini di seluruh dunia sebagai sarana untuk menghormati para sukarelawan ini dan menyebarkan informasi tentang hemofilia.

Tema 2023

Tahun ini, WHF mengumumkan tema Hari Hemofilia Sedunia 2023, yaitu “Akses untuk Semua” Pencegahan Perdarahan sebagai Standar Perawatan Global.” Tujuan utama dari tema ini adalah untuk mendesak pembuat kebijakan lokal dan pemerintah untuk meningkatkan akses ke perawatan, dengan fokus khusus pada pencegahan yang lebih baik dan pengendalian perdarahan untuk semua individu dengan gangguan perdarahan.

Sejarah Hari Hemofilia

Hari Hemofilia Sedunia, menurut jagranjosh, dimulai oleh Federasi Hemofilia Sedunia pada 17 April 1989, dipilih untuk merayakan dan menghormati pendiri WHF, Frank Schnabel. Hemofilia ditemukan sekitar abad ke-10, ketika orang-orang mulai menaruh perhatian serius, terutama pada laki-laki yang setelah cedera ringan akibat pendarahan menyebabkan kematian.

Advertising
Advertising

Saat itu, hemofilia dikenal dengan nama Abulcasis. Namun, karena keterbatasan teknologi, penyakit itu tidak bisa disembuhkan. Apalagi, hemofilia telah umum pada kalangan keluarga kerajaan Eropa yang semakin parah.

Pada 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai mempelajari penderita hemofilia, yang disebut bleeders dna mengatakan penyakit ini diturunkan ke laki-laki oleh ibu mereka. Sampai tahun 1937, kelainan genetik hemofilia dibagi menjadi dua jenis yang berbeda.

Pasien yang menderita penyakit hemofilia, disebabkan karena kekurangan protein dalam darahnya. Padahal protein bekerja dengan trombosit untuk menghentikan pendarahan di lokasi cedera. Hal itu berkembang setelah cedera seseorang mengeluarkan darah untuk waktu yang lebih lama dan juga mereka lebih rentan terhadap pendarahan internal.

Pilihan editor : Kuasa Hukum Arif Rachman Arifin Minta Kliennya Dibebaskan karena Anaknya Mengidap Hemofilia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

8 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

10 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

11 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

13 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya