Ingin Turun Berat Badan Cepat atau Lambat? Cek Dulu Penjelasan Berikut

Reporter

Antara

Rabu, 31 Mei 2023 20:22 WIB

Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika memutuskan untuk menurunkan berat badan, orang mencari strategi yang memberikan hasil lebih cepat. Namun, ada temuan mengambil cara yang lebih lambat lebih baik karena penurunan berat badan yang cepat berpotensi menghasilkan berat badan yang kembali naik dengan cepat pula.

Penelitian menjelaskan alasan penurunan berat badan dengan cara cepat tidak lebih baik dari yang lebih lama, seperti dilansir Medicaldaily. Sebelum memutuskan program penurunan berat badan, penting untuk memahami bagaimana strategi ini bekerja dan mana yang lebih cocok dengan metabolisme setiap individu.

Penurunan berat badan lambat vs cepat
Strategi penurunan berat badan yang lebih lambat melibatkan proses dengan target-target kecil yang dapat dicapai secara bertahap dengan diet dan aktivitas fisik. Dokter merekomendasikan ini berdasarkan konsep mengatur berat badan adalah komitmen seumur hidup.

Sedangkan strategi penurunan berat badan yang cepat melibatkan diet rendah kalori yang menghasilkan penurunan lebih dari 1 kilogram dalam seminggu. Cara ini umumnya tidak direkomendasikan para ahli kesehatan. Penurunan berat badan yang cepat lebih menekankan pada memangkas kalori, membatasi waktu makan dan berpuasa daripada berolahraga.

Para ahli percaya saat melakukan diet cepat, seseorang kehilangan otot yang berfungsi membakar lemak serta memperlambat laju metabolisme sehingga ketika diet dihentikan dan ia kembali ke pola makan normal, tubuh membakar lebih sedikit kalori dan mulai menambah berat badan kembali. Ini disebut efek yoyo dari diet.

Advertising
Advertising

Strategi penurunan berat badan
Beberapa penelitian telah mengevaluasi manfaat dan risiko yang terlibat dalam program menurunkan berat badan yang cepat dan lambat. Sebuah studi yang menggunakan meta-analisis mengevaluasi perubahan komposisi tubuh dan kepadatan mineral tulang seiring penurunan berat badan dan menemukan penurunan berat badan secara bertahap lebih efektif daripada secara cepat, mempertimbangkan metabolisme dan jumlah kalori yang dibakar saat istirahat.

Faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih strategi penurunan berat badan
Rahasia mempertahankan penurunan berat badan adalah menjaga tingkat metabolisme tetap tinggi. Penelitian telah menunjukkan penurunan berat badan yang cepat dapat menurunkan tingkat metabolisme, sistem tubuh yang berfungsi membakar kalori saat istirahat. Kemudian dengan melibatkan olahraga saat diet serta berfokus pada penurunan berat badan secara bertahap akan membantu menjaga tingkat metabolisme.

Hal yang juga penting untuk dipertimbangkan saat memilih strategi penurunan berat badan adalah keberlanjutan. Penting untuk mengevaluasi apakah program penurunan berat badan yang dipilih berpotensi mengurangi nutrisi utama yang menyebabkan defisiensi. Banyak diet penurunan berat badan membatasi makanan yang penting untuk kesehatan jangka panjang. Ini dapat menyebabkan masalah kekebalan tubuh, kelelahan, dan meningkatkan kemungkinan penyakit seperti batu empedu.

Pilihan Editor: 10 Minuman Diet Penurun Berat Badan, Cocok Diminum Setiap Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

3 jam lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

19 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

22 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

24 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

30 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

32 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

33 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

36 hari lalu

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

Setelah menjalani masa lebaran yang penuh dengan hidangan berlemak dan bersantan, bakar lemak melalui olahraga dan minuman bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

38 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya