5 Hal yang Perlu Diketahui soal Penyakit Antraks

Editor

Nurhadi

Sabtu, 8 Juli 2023 15:04 WIB

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini ditemukan kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sebanyak 12 ekor hewan ternak dikabarkan positif antraks. Sebagian ternak yang mati mendadak dikonsumsi puluhan warga sehingga menyebabkan setidaknya 87 orang terpapar antraks.

Antraks adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh mikroba Bacillus anthracis. Manusia dapat tertular antraks melalui kontak tidak langsung atau langsung dengan menyentuh, menghirup, atau menelan spora antraks. Setelah spora antraks masuk ke dalam tubuh dan aktif, bakteri akan berkembang biak, menyebar, dan menghasilkan racun.

Dilansir dari gavi.org, berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal antraks:

1. Antraks dapat tetap tersembunyi selama bertahun-tahun

Antraks disebabkan oleh bakteri yang disebut Bacillus anthracis yang muncul secara alami di dalam tanah. Salah satu alasan mengapa bakteri ini menjadi ancaman adalah karena bakteri ini dapat tetap tidak aktif sebagai spora yang sangat resisten di dalam tanah yang dapat terbawa ke permukaan oleh hujan atau pembajakan ladang. Ketika spora ini dimakan oleh hewan, maka akan menyebabkan wabah.

Advertising
Advertising

2. Antraks menyebar melalui spora

Antraks tidak menular, yang berarti orang yang terinfeksi tidak dapat menularkannya kepada orang lain seperti halnya pilek atau flu. Namun, orang dapat tertular antraks jika mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi, dan spora masuk ke dalam luka atau goresan pada kulit orang tersebut.

Karena itu, penyakit ini sering menginfeksi dokter hewan, pekerja pertanian, produsen ternak, atau tukang daging. Makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi atau minum air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit ini. Antraks dapat menyebar melalui udara.

3. Antraks terbagi menjadi beberapa jenis tergantung cara penularan

Ada berbagai jenis gejala antraks, tergantung pada apakah spora masuk ke dalam kulit (antraks kulit), terhirup (antraks inhalasi), dimakan atau diminum (antraks pencernaan), atau disuntik (antraks suntikan).

Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, bakteri berubah dari tidak aktif menjadi aktif dan berkembang biak, menyebar ke seluruh tubuh, dan menghasilkan racun.

Gejala antraks kulit meliputi lepuh dan luka pada kulit, menghirup spora dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas dan batuk, dan antraks gastrointestinal dapat menyebabkan pembengkakan pada leher, sakit tenggorokan, muntah berdarah atau diare.

4. Antraks adalah senjata biologis yang mematikan

Spora antraks tidak hanya mudah ditemukan di alam, tetapi juga dapat diproduksi di laboratorium. Spora dapat dibuat menjadi bubuk, semprotan, atau dilarutkan ke dalam air atau makanan, dan tidak dapat dideteksi melalui bau atau rasa. Antraks telah digunakan sebagai senjata di seluruh dunia selama hampir satu abad dan digunakan pada kedua Perang Dunia.

5. Antraks dapat dicegah dengan vaksin dan diobati dengan antibiotik

Pengobatan standar untuk antraks adalah antibiotik seperti ciprofloxacin atau doksisiklin. Karena beberapa spora membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk menjadi aktif, orang perlu minum antibiotik selama itu untuk memastikan mereka terlindungi.

Anthrax vaccine adsorbed (AVA) dapat diberikan sebagai pencegahan bagi orang-orang yang berisiko tinggi. Selain itu, AVA juga dapat diberikan kepada orang setelah terpapar bersamaan dengan antibiotik.

Pilihan Editor: Kronologi Munculnya Antraks di Gunungkidul dari Kemenkes

Berita terkait

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

4 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

13 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

14 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

30 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

31 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

42 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

44 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

48 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

48 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

50 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya