Kenali Rabies: Gejala dan Cara Pertolongan Pertamanya

Selasa, 18 Juli 2023 16:05 WIB

Seorang wanita membawa anjing peliharaannya menunggu vaksinasi rabies gratis di Manila, Filipina, pada 28 September 2020. Hari Rabies Sedunia diperingati tiap 28 September untuk menyebarkan kesadaran akan pencegahan rabies pada hewan peliharaan. (Xinhua/Rouelle Umali)

TEMPO.CO, Jakarta - Rabies, atau yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila, merupakan sebuah penyakit yang sangat serius dan mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf dan otak.

Hewan penular rabies

Menurut World Health Organization (WHO), rabies merupakan penyakit zoonosis yang tersebar di hampir semua negara di dunia, kecuali di beberapa negara yang bebas rabies. Rabies dapat menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui gigitan atau cakaran.

Hewan yang sering menjadi pembawa virus rabies antara lain anjing, kucing, dan kelelawar. Rabies juga dapat menyebar melalui hewan liar seperti rakun, musang, dan rubah.

Gejala rabies pada hewan dan manusia

Advertising
Advertising

Gejala rabies pada hewan dapat berbeda-beda, tetapi tanda-tanda umumnya termasuk perubahan perilaku, agresivitas yang tidak biasa, penurunan nafsu makan, dan kesulitan mengunyah atau menelan.

Pada tahap lanjut, hewan yang terinfeksi dapat mengalami kejang, kelumpuhan, dan kehilangan kesadaran. Gejala pada hewan ini dapat berkembang dengan cepat, dan jika terinfeksi, hewan tersebut biasanya tidak dapat diselamatkan.

Pada manusia, gejala rabies juga dapat bervariasi. Tahap awal penyakit ini seringkali mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, seiring berjalannya waktu, gejalanya akan berkembang menjadi lebih serius.

Gejala yang muncul termasuk kegelisahan, kecemasan yang tidak wajar, kesulitan tidur, dan kesulitan menelan. Tahap akhir rabies ditandai dengan gangguan saraf yang parah, seperti kejang, kelumpuhan, dan gangguan kesadaran. Sayangnya, pada tahap ini, rabies hampir selalu berakibat fatal.

Pencegahan dan perawatan

Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan menghindari gigitan hewan, terutama hewan liar. Menurut MSD Manuals, tanda-tanda rabies pada hewan liar termasuk perilaku tidak normal, seperti tidak takut saat didekati, hewan nokturnal yang keluar di siang hari, suara yang tidak biasa dari kelelawar, dan serangan tanpa provokasi.

Vaksin rabies dianjurkan bagi mereka yang berisiko terpapar virus rabies, seperti dokter hewan, pekerja laboratorium yang menangani hewan yang mungkin rabies, orang yang tinggal di negara berkembang dengan rabies yang tersebar luas, dan mereka yang menjelajahi gua kelelawar. Vaksin diberikan dalam tiga dosis melalui suntikan ke otot.

Dosis pertama diberikan segera setelah paparan, diikuti dengan dosis kedua pada hari ke-7 dan dosis ketiga antara hari ke-21 dan 28. Vaksinasi memberikan perlindungan sebagian besar orang, tetapi perlindungan tersebut dapat menurun seiring waktu.

Jika digigit oleh hewan, langkah pertama adalah membersihkan luka dengan sabun dan air secara menyeluruh. Luka tusukan yang dalam harus disiram dengan air mengalir. Kemudian, segera temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Dokter akan membersihkan luka lebih lanjut dan memeriksa kemungkinan penularan rabies. Jika terdapat risiko tinggi, imunoglobulin rabies dan vaksin akan diberikan melalui suntikan untuk mencegah rabies.

Imunoglobulin rabies memberikan perlindungan segera tetapi hanya bersifat sementara, sementara vaksin rabies merangsang produksi antibodi yang memberikan perlindungan lebih lama.

Pencegahan dan penanganan rabies membutuhkan tindakan cepat dan tepat. Menghindari gigitan hewan dan mendapatkan vaksinasi yang sesuai merupakan langkah penting dalam melindungi diri dari penyakit yang mematikan ini.

Jika digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera mencuci luka dan mencari perawatan medis untuk langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Pilihan Editor: Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia selain Rabies

Berita terkait

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

10 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

10 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

10 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

12 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya