Anak Idap Penyakit Berat, Bagaimana Cara Orang Tua Menyampaikannya?

Reporter

Antara

Jumat, 21 Juli 2023 18:20 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika anak divonis menderita penyakit berat, orang tua mungkin bingung cara menyampaikannya. Psikolog klinis anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengungkapkan cara orang tua memberi tahu penyakit yang cukup parah kepada anak dengan menggunakan bahasa yang sederhana.

“Sebenarnya ketika menjelaskan sesuatu yang sulit ke anak kita perlu bahasa yang sesederhana mungkin supaya bisa dipahami anak,” kata psikolog yang akrab disapa Nina itu.

Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta itu juga menjelaskan walaupun memberitahukan hal buruk kepada anak, orang tua sebaiknya tetap membesarkan hatinya. Misalnya jika anak mengidap leukemia, orang tua bisa dengan jujur memberitahu penyakit itu dengan tetap mengatakan anak bisa sembuh apabila melewati proses pengobatan.

“Sampaikan juga apapun yang terjadi, 'Papa dan Mama akan usahakan supaya bisa sembuh dan akan selalu ditemani.' Itu bisa membuat anak merasa dia tetap dicintai,” jelasnya.

Lewat gambar
Penjelasan lain juga bisa diungkapkan lewat gambar. Misalnya, orang tua bersama anak bisa menggambar tubuh dan warnai bagian yang sakit. Kemudian, orang tua bisa menjelaskan bagaimana cara penyembuhannya. Untuk membangkitkan semangat anak jika ia merasa murung atau kesakitan, orang tua bisa kembali mengingatkan tujuan perawatan tersebut.

Advertising
Advertising

“Untuk membangkitkan semangat, kita ingatkan tujuannya. Jangan menihilkan sakitnya tapi fokus ke tujuan. Contoh, beri tahu, ‘Nanti kalau suntik akan sakit tapi itu yang bikin sembuh,’ atau, 'Minum obat pahit tapi nanti bisa sembuh',” paparnya.

Dengan penjelasan tentang penyakit dan pengobatan, anak bisa memiliki pandangan yang lebih positif tentang obat dan proses pengobatan yang dijalani. “Jangan denial (menyangkal) rasa sakit itu, tidak perlu bohong. Fokuskan ke tujuan pengobatan itu,” kata Nina.

Selain itu, ia juga menyarankan orang tua terbuka terhadap bantuan dan bekerja sama dengan sebanyak mungkin orang agar tidak mengasuh sendirian, apalagi jika anak lebih dari satu. Nina mengingatkan orang tua untuk tetap meluangkan waktu bagi anak-anak yang sehat.

“Eggak boleh kita sebagai caregiver (pengasuh) hanya berkorban terus-terusan hanya untuk satu dari sekian anak. Itu tidak sehat mental untuk kitanya,” ujar Nina.

Selama merawat anak yang sakit, orang tua tetap perlu waktu untuk beristirahat. Sedikit berjarak dari anak yang sakit untuk sementara waktu tidak masalah.

“Jadi, tetaplah punya waktu istirahat berjarak dari anak yang sakit dan itu tidak masalah. Pada saat berjarak, kita bisa melanjutkan fungsi sebagai orang tua dengan waktu yang berkualitas untuk anak lain,” tegasnya.

Pilihan Editor: Tak Sengaja Menelan Rambut dalam Makanan, Amankah?

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

12 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

15 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

1 hari lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

2 hari lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

3 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

4 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya