Perlunya Pahami Bullying Dokter untuk Atasi Masalah

Reporter

Antara

Senin, 24 Juli 2023 11:56 WIB

Ilustrasi dokter. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bullying di lingkungan pendidikan kedokteran tengah menjadi sorota berbagai kalangan. Ketua Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, dr. Tommy Dharmawan, Sp.BTKV, mengatakan harus ada definisi yang jelas mengenai kategori perundungan atau bullying yang terjadi di institusi pendidikan kedokteran agar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara komprehensif.

“Perlu definisi yang jelas dan cerdas untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang kira-kira masuk dalam kategori bullying walaupun dalam keputusan Menteri Kesehatan sudah ada beberapa definisi tapi saya kira memang harus jelas,” ucap Tommy.

Menurutnya, salah satu masalah utama mencuatnya kasus perundungan ini karena tidak ada definisi jelas tentang bullying dan adakah kaitannya dengan aktivitas edukasi atau tidak karena dalam pendidikan kedokteran ada beberapa tugas yang termasuk dalam kompetensi akademis, seperti tugas pelayanan kesehatan kepada pasien yang memang harus dilakukan. Ia mengatakan hal tersebut tidak bisa dijadikan bahan yang termasuk kategori perundungan lalu diviralkan hanya untuk menjatuhkan organisasi profesi.

Menurut spesialis bedah thoraks kardiovaskular dari Universitas Indonesia ini, hal paling mendasar yang menjadikan kasus perundungan adalah para Peserta Pendidikan Kedokteran Spesialis (PPDS) tidak digaji dengan upah yang seharusnya meski mereka sudah menjadi dokter dan bekerja di rumah sakit vertikal atau rumah sakit pendidikan.

“Saya rasa sudah ada di undang-undang pendidikan kedokteran tahun 2013 di mana pemerintah harus menggaji PPSD tapi sampai sekarang tidak ada gaji untuk mereka. Tentu ada beberapa tunjangan tapi tunjangan itu jauh di bawah UMR,” ucap Tommy.

Advertising
Advertising

Bikin hotline pengaduan
Sebagai bagian dari JDN global, pihaknya akan mengadvokasi dari multisektoral seperti Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Kemendikbud untuk ikut menyelesaikan kasus perundungan di institusi kedokteran. Ia juga akan membuat forum bagi PPDS untuk berhubungan dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, atau asosiasi institusi pendidikan.

Selain itu, ia akan membuat hotline pengaduan bagi peserta pendidikan kedokteran yang mengalami perundungan atau masyarakat yang melihat kejadian perundungan di sekitar.

“Kita akan buatkan hotline untuk pengaduan bullying itu. Mudah-mudahan kami bisa advokasi kepada AIPKI (Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia) atau Dikti untuk memberikan pencerahan kepada teman-teman. Kita coba berkoordinasi juga dengan Kementerian Kesehatan,” ujar Tommy.

Pilihan Editor: Hari Anak Nasional, Waktunya Perkuat Komitmen Akhiri Kekerasan Anak

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

8 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

10 jam lalu

Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

Menpan RB bilang Indonesia butuh talenta-talenta masa depan. Dia berharap sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabatnya, tanpa bullying.

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

10 jam lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

1 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

3 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

4 hari lalu

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

4 hari lalu

Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

6 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran UI, UGM, Unair, Unpad, Undip, UNS, ITS dan IPB University 2024

7 hari lalu

Biaya Kuliah Kedokteran UI, UGM, Unair, Unpad, Undip, UNS, ITS dan IPB University 2024

Rincian biaya kuliah kedokteran di UI, UGM, Unair, Unpad, Undip, UNS, ITS, hingga IPB University 2024

Baca Selengkapnya