Ahli Gizi Sebut Kaitan Makan Mi Instan dan Risiko Obesitas

Reporter

Antara

Jumat, 4 Agustus 2023 20:54 WIB

Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi Eva Kurniawati mengingatkan jangan sering dan rutin makan mi instan karena bisa berdampak buruk bagi tubuh, seperti obesitas dan sindrom metabolik. Anggota tim dokter spesialis RS Pelni itu mengatakan kandungan mi instan seperti karbohidrat, lemak, serta natrium tinggi namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.

Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dan digunakan dalam waktu lama, sebut dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018 menunjukkan prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan usia 18 tahun ke atas 21,8 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan, khususnya pada usia di atas 18 tahun, bila dibandingkan dengan data Riskesdas 2013, yakni 15,4 persen.

Obesitas bisa disebabkan beberapa faktor seperti makanan, kurang aktivitas fisik, stres yang menimbulkan inflamasi dan berujung penumpukan lemak, serta kurang atau kebanyakan tidur. Khusus untuk makanan, merujuk analisis survei konsumsi Kementerian Kesehatan pada 2014, sekitar 40,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berlemak, kemudian 53,1 persen makan makanan manis, 93,5 persen kurang makan sayur dan buah, serta 26,1 persen kurang beraktivitas fisik.

Rekomendasi Kemenkes
Kementerian Kesehatan merekomendasikan Isi Piringku yang mengacu pada lima kelompok pangan, yakni makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan air putih untuk mencegah obesitas. Rekomendasi ini membagi piring untuk sekali makan, sepertiga piring lauk pauk, sepertiga berisi buah, dua per tiga berisi sayuran, dan dua per tiga sisanya makanan pokok.

Selain itu, direkomendasikan pula minum delapan gelas air putih serta rutin beraktivitas fisik selama 30 menit per hari. Selain obesitas, studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) pada 2014 menunjukkan orang yang sering makan mi instan ditemukan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik, obesitas, dan tekanan darah tinggi, kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Advertising
Advertising

Dalam studi itu, para peneliti mempelajari 10.711 orang dewasa di Korea Selatan. Mereka mengamati dua pola diet yang berbeda di antara subjek, salah satunya tinggi asupan daging dan makanan olahan, termasuk mi instan. Peneliti menemukan ada hubungan antara sindrom metabolik dan konsumsi mi instan terlepas dari faktor pola makan lain. Khususnya pada wanita, yang makan mi instan setidaknya dua kali seminggu menunjukkan risiko sindrom metabolik 68 persen lebih tinggi.

Pilihan Editor: Perilaku Tak Seimbang sejak Kecil Picu Obesitas

Berita terkait

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

2 jam lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

12 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

21 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

27 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

35 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

35 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya