Perubahan Perilaku, Tanda Remaja Alami Gangguan Mental

Reporter

Antara

Selasa, 29 Agustus 2023 09:46 WIB

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Rodman Tarigan mengingatkan orang tua untuk mewaspadai perubahan perilaku yang menjadi tanda masalah mental pada anak remaja. Ia mengatakan apabila remaja tiba-tiba berubah dari ceria menjadi lebih tertutup, menarik diri dari kegiatan sekolah dan teman-teman, serta sering mengeluh sakit fisik tanpa sebab yang jelas, hal itu bisa dicurigai sebagai perubahan perilaku yang mengindikasikan masalah mental.

"Jadi, kalau ada satu saja yang kita temukan, sebagai orang tua perlu menyadari ada perubahan perilaku anak tersebut," ujar Rodman dalam seminar "Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial", Senin, 28 Agustus 2023.

Rodman mengatakan salah satu masalah pada anak usia sekolah dan remaja adalah kesehatan mental dan emosional. Dalam data yang dipaparkannya, 10 persen anak usia 15-24 tahun mengalami gangguan mental dan emosional. Dia mengatakan orang tua dan lingkungan sekitar harus mampu merespons perubahan perilaku pada remaja. Anak dengan masalah mental umumnya mengalami stres, depresi, bahkan melakukan tindakan-tindakan negatif seperti tawuran, kekerasan, hingga mencuri.

Menurutnya, jika ada setidaknya satu tanda perubahan perilaku yang mencolok, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkomunikasi dengan anak. Berikan kesempatan ia berbicara tentang perasaan dan pengalamannya. Orang tua harus menjadi pendengar yang baik dan memahami permasalahan yang ia hadapi.

Dukungan dalam hadapi masalah
Orang tua juga harus memberikan dukungan yang kuat dan memastikan anak tidak sendirian menghadapi masalahnya. Selain itu, orang tua juga dapat mengenalkan anak pada aktivitas yang produktif dan positif. Namun, Rodman tidak memungkiri pada sejumlah kasus ada remaja yang enggan berbicara tentang masalah mereka kepada orang tua. Hal ini bisa dipicu kurangnya kepercayaan atau faktor lain yang memengaruhi hubungan.

Advertising
Advertising

Jika hal tersebut terjadi, proses identifikasi akar permasalahan bisa menjadi lebih sulit dan butuh kesabaran. Apabila orang tua merasa mereka tidak mampu menangani permasalahan anak, mencari bantuan pakar bisa menjadi pilihan.

Rodman mengatakan layanan konseling bisa dimanfaatkan untuk menangani remaja dengan masalah mental. Pemerintah telah menyediakan layanan konseling melalui program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas, yang dirancang untuk memberikan dukungan psikologis kepada remaja.

"Itu sudah ada di semua puskesmas dan dikover BPJS. Apabila tidak bisa diatasi di puskesmas akan dirujuk ke rumah sakit PPK (pemberi pelayanan kesehatan) 2, di situ ada dokter anak, mungkin juga layanan psikolog atau psikiater," jelasnya.

Pilihan Editor: Orang Bossy, Mengenali Penyebab Munculnya Sikap Itu

Berita terkait

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

1 jam lalu

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang berbentuk huruf C atau S dan paling sering ditemukan pada usia remaja.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

3 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

4 hari lalu

Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Sejumlah faktor berperan dalam perbedaan ciri ADHD pada perempuan. Karena itulah gejalanya bisa berbeda dari laki-laki.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

5 hari lalu

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

7 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Ungkap Suka Nonton Olahraga Bikin Hidup Bahagia

8 hari lalu

Ilmuwan Ungkap Suka Nonton Olahraga Bikin Hidup Bahagia

Ilmuwan di Jepang menemukan penggemar olahraga punya kesehatan mental yang lebih baik dibanding yang tak suka menonton olahraga.

Baca Selengkapnya