Memuja Idola secara Berlebihan, Termasuk Gangguan Jiwa?

Reporter

Antara

Jumat, 1 September 2023 12:33 WIB

Ilustrasi konser musik

TEMPO.CO, Jakarta - Suka pada idola dalam kadar wajar tentu bukan masalah. Tetapi memujanya secara berlebihan hingga mengorbankan banyak hal dalam kehidupan pribadi pasti menimbulkan implikasi. Jangan sampai kegilaan pada idola yang belum tentu kenal dengan kita mengarah pada hubungan parasosial, romantisme semu sampai halu, sebagai indikasi gangguan jiwa.

Sikap membabi buta memuja dan membela idola kemudian dikenal dengan istilah Celebrity Worship Syndrome (CWS) atau sindrom pemujaan selebritas. Setidaknya ada tiga jenis atau kondisi yang tidak bisa “diganggu” atau Anda akan mendapat masalah besar. Mereka adalah orang gila, orang yang sedang jatuh cinta, dan orang fanatik. Mengapa orang bisa sedemikian fanatik padahal idola yang dibelanya kemungkinan besar tidak mengenal penggemar secara personal?

Richard Wohl dari Komite Pembangunan Manusia bersama Donald Horton dari Departemen Sosiologi Universitas Chicago pertama kali memperkenalkan konsep mengenai hubungan parasosial pada 1950-an. Mereka mengatakan hubungan itu sebagai hubungan imaginatif sepihak dari penggemar atau pengguna media dengan figur atau persona media seperti selebritas maupun figur fiksi.

Konsep tersebut muncul kala keduanya meneliti interaksi penonton media massa yang menganggap diri mereka memiliki hubungan dengan sosok yang dilihat di media. Hubungan parasosial yang terbentuk tidak sebatas pertemanan melainkan bisa mengarah ke hubungan romantis. Sebenarnya, hubungan imajiner satu arah itu bisa terbentuk kepada siapa pun tetapi lebih sering pada selebritas atau idola. Kemudian di 2006, David Giles dan John Maltby dari Departemen Psikologi Universitas Winchester merinci parasosial (CWS) dalam tiga tahapan:

Hiburan sosial
Merupakan tingkatan paling umum yang dimulai dari ketertarikan kepada figur publik. Pada tahap ini, penggemar mulai menggali informasi lebih lanjut tentang idolanya. Mereka juga akan mengoleksi segala cenderamata yang berkaitan dengan idola. Berikutnya akan mencari teman sesama penggemar.

Advertising
Advertising

Intensitas personal
Ketika rasa suka pada idola berkembang tidak hanya karena fisik atau karyanya tetapi hafal biodata hingga gemar membeli produk yang mereka iklankan. Ketika ada yang berkomentar miring mengenai sang idola, dia bakal langsung pasang badan.

Borderline pathological
Yang ini CWS tingkat tinggi, penderitanya memiliki pemikiran dan fantasi ekstrem tentang pesohor yang dipujanya. Para peneliti menemukan tingkatan borderline pathological pada CWS dikaitkan dengan beberapa sifat negatif seperti impulsif, egosentris, hingga antisosial. Sementara istilah CWS oleh Psychology Today digambarkan sebagai kelainan mental berupa obsesi-adiksi terhadap kehidupan personal selebritas.

Imajinatif satu arah
Adakah jenis hubungan yang lebih aneh dari parasosial, hubungan bersifat imajiner dan satu arah pula? Faktanya, penderitanya sangat banyak. Memang belum ada riset yang menyempatkan menghitung jumlah penderita CWS tapi setidaknya dapat terlihat dari kegilaan tingkah penggemar yang menempuh segala cara untuk mendatangi konser atau acara jumpa penggemar, terutama dari Korea Selatan, di berbagai negara dan tak terkecuali artis Tanah Air.

Pada CWS tingkat tinggi, perilaku penggemar sudah sampai mencampuri urusan pribadi idola, bahkan terkesan mengatur, misalnya sebaiknya kencan dengan siapa dan memilihkan jodoh yang dianggap cocok. Perilaku yang dipandang para psikolog sebagai kelainan mental itu dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya:

Usia
Remaja rentang usia 11-17 tahun sangat rentan mengidap sindrom pemujaan selebritas, mungkin karena masih tergolong usia labil yang mudah silau dan terkagum-kagum pada dunia panggung dan figur publik. Seiring bertambah dewasa, kemungkinannya bisa menurun meski banyak juga orang dewasa berperilaku seperti remaja dalam memuja idola.

Pendidikan
Orang berpendidikan dan memiliki intelegensia tinggi biasanya enggan merendahkan diri dengan memuja manusia lain. Kalau pun punya ketertarikan, dia bisa melihat sosok yang diidolakan secara seimbang melalui kepribadiannya sehingga kalangan ini hampir tidak berisiko terkena sindrom ini.

Keterampilan sosial
Orang dengan keterampilan sosial rendah biasanya cenderung mencari pengisi kekosongan, maka sosok idola akan memenuhi kebutuhan itu.

Jenis kelamin
CWS bisa saja dialami laki-laki atau perempuan. Tetapi karena sifat perempuan yang sentimental maka lebih berpotensi terjangkit sindrom tersebut.

Pilihan Editor: Pesan IDAI agar Orang Tua Perhatikan Kesehatan Mental Anak

Berita terkait

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

2 hari lalu

Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

Keluarga korban telah membuat laporan polisi atas penyerangan yang dilakukan pria diduga ODGJ tersebut di Harapan Jaya, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Stres Kalah Judi Slot? Begini Cara Menghentikan Kecanduannya

2 hari lalu

Stres Kalah Judi Slot? Begini Cara Menghentikan Kecanduannya

Ada beberapa cara menghilangkan kecanduan berjudi online atau judi slot yang memerlukan dukungan orang terdekat dan bantuan ahli psikologi.

Baca Selengkapnya

8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

5 hari lalu

8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

10 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

10 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

14 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

14 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

17 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

18 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

19 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya