Atlet dan Kesehatan Mental, Ini Kata Naomi Osaka dan Michael Phelps

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 September 2023 16:01 WIB

Naomi Osaka. Foto: Instagram/@naomiosaka

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mental sering menjadi lawan terberat para atlet selain musuh sebenarnya di lapangan. Tak jarang, justru masalah mental dan psikologis ini yang mengalahkan olahragawan di arena, bukan lawan yang sesungguhnya.

Berat dan padatnya program latihan, rasa kesepian, dan dampak media sosial sering mempengaruhi kesehatan mental. Hal ini juga dirasakan oleh mantan petenis putri nomor satu dunia Naomi Osaka dan mantan megabintang renang Michael Phelps.

Menjelang partai final US Open 2023, turnamen tenis yang akan berakhir 10 September, Osaka membagi pengalamannya bertarung dengan masalah mental. Ia memuji langkah petenis putri nomor satu saat ini, Iga Swiatek, yang selalu didampingi oleh psikolog olahraga sebagai cara oke untuk menjaga kesehatan mental yang sangat penting bagi kiprah seorang atlet.

"Saya sudah melihat aspek mental sudah jauh lebih baik di tenis, saya sangat bangga karenanya, dan US Open juga sangat inovatif dalam hal ini," ujar Naomi Osaka, dikutip dari laman US Open.

Juara dua kali US Open asal Jepang itu pernah terpuruk karena masalah mental. Saat ini ia sedang tak aktif di tenis setelah melahirkan anak perempuan beberapa bulan lalu. Ia akan kembali ke lapangan di Australia Terbuka, Januari 2024, dan mengaku istirahat setahun dari tenis membuatnya semakin mencintai olahraga ini. Sebelumnya, ia pernah depresi karena tekanan besar sebagai atlet papan atas.

Advertising
Advertising

Michael Phelps. REUTERS/David Gray

Tekan kasus bunuh diri
Sementara itu, Michael Phelps pernah berjuang dengan kesehatan mental setelah Olimpiade 2004 dan terus menghadapinya untuk waktu lama. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari bantuan pada 2014 meski masih takut dengan stigma masyarakat terkait kesehatan mental.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi kesehatan mentalnya adalah menghubungi teman-temannya saat ia membutuhkan bantuan atau sekedar menghungi untuk mengetahui kabar mereka. Mantan perenang berusia 38 tahun ini juga tak lagi memendam masalahnya dan berusaha menyuarakannya lewat tulisan atau sekedar membicarakannya.

"Rasanya 10 tahun waktu yang lama tapi saya juga berpikir setiap orang butuh bantuan dan perhatian. Rasanya tak semua orang beruntung bisa mendapatkannya karena itulah angka kasus bunuh diri terus naik. Saya ingin menghentikannya. Misi nomor satu saya adalah berusaha menurunkan angka kasus tersebut. Menyelamatkan nyawa orang jauh lebih penting buat saya dibanding meraih emas Olimpiade," papar kolektor 23 medali emas Olimpiade itu, yang membuatnya dijuluki The Greatest Olympian Ever.

Pilihan Editor: Pesan IDAI agar Orang Tua Perhatikan Kesehatan Mental Anak

Berita terkait

4 Dampak Cuaca Panas ke Anak-anak

4 jam lalu

4 Dampak Cuaca Panas ke Anak-anak

Cuaca panas tentu memiliki dampak bagi anak-anak terutama di usia yang seharusnya menghabiskan waktu di luar rumah.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

18 jam lalu

5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

Jika sejumlah gejala ini muncu, itu tandanya kesehatan mental terganggu. Segera konsultasikan ke psikolog.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Quiet Mode Instagram

1 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Quiet Mode Instagram

Fitur Quiet Mode Instagram dirancang untuk membantu pengguna mengelola notifikasi dan waktu mereka dengan lebih baik.

Baca Selengkapnya

Libatkan Banyak Pihak untuk Tangani Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Libatkan Banyak Pihak untuk Tangani Kesehatan Mental Anak

Persoalan anak yang sedang marak adalah kekerasan akibat kesehatan mental anak yang tingkat emosionalnya tidak terkendali sehingga perlu rehabilitasi.

Baca Selengkapnya

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

2 hari lalu

Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

3 hari lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

5 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

6 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

6 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya