Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Sabtu, 23 September 2023 05:29 WIB

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Akalasia adalah penyakit langka yang terjadi ketika proses pemindahan makanan ke perut tidak berfungsi seperti seharusnya. Kondisi ini dapat diketahui dengan memperhatikan gejala yang timbul atau melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.

Kerongkongan harus meremas makanan dan membukanya untuk membiarkan masuk ke perut melalui katup di bagian bawahnya. Dalam akalasia, proses ini terganggu. Kerongkongan tidak mendorong makanan dengan benar, dan katup tidak terbuka sepenuhnya. Akibatnya, makanan bisa tersangkut di kerongkongan dan kembali ke mulut.

Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut tiga tes yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis akalasia.

- Tes Barium

Penderita akan menelan cairan barium yang kemudian dilacak dengan sinar-X untuk memeriksa penyempitan pada kerongkongan di lingkaran otot yang berada pada bagian bawah kerongkongan.

Advertising
Advertising

- Endoskopi Atas

Endoskopi atas adalah tes di mana tabung kecil yang fleksibel dengan kamera ditempatkan ke dalam kerongkongan. Kamera ini memproyeksikan gambar kerongkongan ke layar untuk memeriksa akalasia dan mengidentifikasi tanda-tanda kanker jika ada.

- Manometri

Manometri adalah tes yang mengukur kontraksi otot esofagus dan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah (LES). Jika LES tidak rileks saat menelan dan otot kerongkongan kurang berkontraksi, ini menunjukkan akalasia. Tes ini adalah cara utama untuk mendiagnosis akalasia.

Akalasia tidak bisa disembuhkan atau sepenuhnya. Namun, mengutip Medical News Today, berikut beberapa cara untuk mengurangi gejala yang timbul.

1. Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat seperti penghambat saluran kalsium dan nitrat untuk melebarkan kerongkongan yang menyempit pada tahap awal.

2. Pelebaran balon pneumatik

Ahli bedah menggunakan balon untuk memperlebar kerongkongan dengan merobek otot sfingter esofagus bawah. Ini bisa membantu sekitar 70 persen penderita akalasia, tetapi mungkin perlu dilakukan lebih dari sekali.

3. Miotomi

Ini adalah operasi untuk memotong otot yang membantu mencegah penyempitan. Tingkat keberhasilan sekitar 60 hingga 94 persen, tetapi dapat menyebabkan GERD pada beberapa pasien.

4. Miotomi endoskopi peroral (POEM)

Dokter akan membuat sayatan di kerongkongan dengan menggunakan endoskopi. Prosedur ini tampaknya efektif, tetapi efek jangka panjangnya belum jelas.

5. Botox

Suntikan botox bisa mengendurkan otot di ujung kerongkongan, memberikan kelegaan hingga 6 bulan untuk sekitar 50 persen penderita akalasia.

Pilihan Editor: 1 dari 100 Ribu Orang Alami Aklasia Menjadi Sulit Menelan Tiap Tahun, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

20 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

26 hari lalu

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

32 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

39 hari lalu

6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.

Baca Selengkapnya

Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

48 hari lalu

Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial

Baca Selengkapnya

8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

16 Maret 2024

8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

Banyak gejala diabetes minor yang sebenarnya perlu diwaspadai dan sebagian bisa berawal dari mulut. Berikut delapan di antaranya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

11 Maret 2024

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

1 Maret 2024

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.

Baca Selengkapnya

Heartburn Juga Bisa karena Keturunan, Apa Lagi yang Perlu Diperhatikan?

23 Februari 2024

Heartburn Juga Bisa karena Keturunan, Apa Lagi yang Perlu Diperhatikan?

Penelitian baru-baru ini juga menyebut heartburn juga bisa dipengaruhi keturunan. Faktor lain penyebab heartburn adalah kebiasaan makan, obesitas.

Baca Selengkapnya

Kenali Jenis, Gejala, dan Pengobatan Kanker Kelenjar Ludah

19 Februari 2024

Kenali Jenis, Gejala, dan Pengobatan Kanker Kelenjar Ludah

Kanker kelenjar ludah adalah kondisi tumbuhnya tumor ganas yang menyerang kelenjar ludah di dalam atau di dekat mulut.

Baca Selengkapnya