Mitos Terkait PCOS dan Faktanya

Reporter

Antara

Kamis, 28 September 2023 21:10 WIB

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - September menandai Bulan Kesadaran Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Pakar pun berbagi pemikiran tentang dampak jangka panjang PCOS dan juga menangkal mitos umum tentang kondisi tersebut.

PCOS adalah kelainan hormonal umum yang mengganggu siklus menstruasi wanita dan mempengaruhi kesuburan. Pada penderita PCOS, ovarium memproduksi androgen dalam jumlah berlebihan, yaitu hormon seks laki-laki yang biasanya ditemukan dalam jumlah minim di tubuh perempuan. Produksi androgen yang berlebihan dapat disebabkan banyaknya kista di ovarium dan dalam beberapa kasus mungkin disebabkan resistensi insulin, kondisi di mana sel tidak merespons insulin dengan baik.

Menurut Organisasi Kesehatan DUnia (WHO), PCOS mempengaruhi sekitar 8-13 persen wanita usia subur di seluruh dunia dan 70 persen di antaranya mungkin tidak terdiagnosis. Berikut kesalahpahaman umum tentang PCOS, dilansir dari Medical Daily.

Mitos 1: Penderita PCOS tidak bisa hamil
Faktanya, PCOS memang mempengaruhi kesuburan karena ketidakseimbangan hormon membatasi frekuensi ovulasi. Namun, dengan memperbaiki masalah metabolisme mendasar yang menyebabkan jarangnya ovulasi, kebanyakan penderita PCOS dapat hamil.

“Dengan berovulasi lebih sering/setiap bulan, penderita PCOS seharusnya memiliki peluang yang sama untuk hamil seperti orang lain seusianya yang sedang berovulasi. Pilihan pengobatan untuk PCOS termasuk obat-obatan seperti clomiphene citrate (juga dikenal sebagai Clomid) atau letrozole (Femara) dapat membantu ovulasi lebih sering,” jelas dokter kandungan dan spesialis kesuburan di Amerika Serikat, Molina Dayal.

Advertising
Advertising

Mitos 2: Mengobati PCOS diperlukan hanya jika sedang mencoba hamil
PCOS bukan hanya masalah kesuburan tapi juga gangguan metabolisme yang berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental sehingga perlu perawatan dan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala, tidak harus saat sedang mencoba hamil.

“PCOS sering kali didiagnosis ketika orang sedang mencoba hamil sehingga dapat menjadi fokus perawatan medis. Namun, pasien harus menyadari PCOS dapat berdampak pada kesehatan jantung, metabolisme, resistensi insulin, dan banyak lagi,” kata pakar endokrinologi reproduksi di AS, Lora Shahine.

Penelitian telah menunjukkan selain komplikasi reproduksi, wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan masalah muskuloskeletal. Mereka juga lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Mitos 3: PCOS selalu memerlukan pengobatan dengan obat hormonal
Faktanya, perawatan PCOS tergantung tujuan akhir masing-masing pasien. “Gejala PCOS dapat diatasi dengan banyak pilihan. Setiap orang itu unik dan tidak ada perubahan gaya hidup, suplemen atau pengobatan yang dapat berhasil untuk semua orang,” ujar Shahine.

Karena PCOS juga merupakan kelainan metabolisme, banyak gejala yang dapat diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Menurut Dayal, pola makan dan olahraga adalah kunci keberhasilan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan jangka panjang.

Mitos 4: Penderita PCOS selalu memiliki kista
Nama polikistik bisa menyesatkan karena banyak penderita PCOS mungkin tidak memiliki kista di indung telurnya. “Keberadaan ovarium polikistik tidak spesifik untuk PCOS. Tidak semua wanita dengan PCOS memiliki ovarium polikistik. Sebaliknya, beberapa wanita tanpa PCOS dapat memiliki ovarium polikistik,” jelas Dayal.

Gejala PCOS lain termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut wajah atau tubuh yang berlebihan, jerawat, pola kebotakan seperti pria, kutil di leher dan ketiak, penambahan berat badan di sekitar perut, dan nyeri panggul.

Mitos 5: Semua pasien PCOS mengalami obesitas dan tidak mungkin menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan buat pasien PCOS mungkin sulit dan bahkan membuat frustrasi. Namun, dengan pilihan makanan yang tepat dan modifikasi gaya hidup, penurunan berat badan bisa tercapai.

“Penurunan berat badan bisa jadi sulit dengan atau tanpa diagnosis PCOS. Perubahan gaya hidup seperti pilihan makanan yang lebih cerdas macam mengurangi makanan olahan, asupan kalori, meningkatkan pengeluaran kalori dan kualitas tidur dapat membantu penurunan berat badan," jelas Dayal.

Pilihan Editor: Mengenal Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) dan Gejalanya

Berita terkait

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

7 hari lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

21 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

48 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

49 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

54 hari lalu

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?

Baca Selengkapnya

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

54 hari lalu

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

Kiky Saputri mengalami keguguran yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Ini penyebab seseorang mengalami keguguran.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

56 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

57 hari lalu

Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

Kiky Saputri menjelaskan, ada kista yang menggerogoti asupan makanan ke janinnya.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

8 Maret 2024

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

12 Februari 2024

Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.

Baca Selengkapnya